Petunjuk7.com - Saat ini kawasan
objek wisata Puncak gunung Sibayak sampai hari ini Sabtu (31/10/2020) masih ditutup hingga batas yang belum di tentukan. Ini terkait karena beberapa hari yang lalu ada penampakan Harimau Sumatra (Panthera Tigris Sumatrae) di areal Gunung Sibayak, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.
Penutupan itu dilakukan pihak Taman Hutan Raya (Tahura) Bukit Barisan menutup sementara pendakian Gunung Sibayak mulai Jumat (16/10/2020) lalu, setelah harimau Sumatra muncul di jalur pendakian gunung tersebut dalam beberapa bulan terakhir.
"Jadi mulai 15/10 kemarin objek pendakian Gunung Sibayak ditutup sementara untuk umum sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Staf Kepala UPT Tahura Bukit Barisan Ramlan Barus Ashido, ASM Munthe, kepada wartawan kemarin.
ASM Munthe menyatakan penutupan objek pendakian Gunung Sibayak dilakukan demi kenyamanan para wisatawan agar tidak terjadi hal - hal yang tak diinginkan.
Pihaknya juga sudah berkoordinasi dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut.
"Kita juga telah memasang kamera trap di sejumlah titik untuk memantau pergerakan harimau. Sehingga potensi konflik antara manusia dan satwa liar bisa diantisipasi," ujarnya.
Menurutnya, harimau pertama kali terlihat petugas retribusi di Pos Pendakian pada 29 Agustus 2020 lalu. Keesokan harinya, warga yang tengah mencari tanaman obat juga melihat harimau tersebut.
Kemudian, harimau kembali terlihat oleh pengunjung yang sedang mengendarai mobil ke pos pendakian pada 30 September 2020.
Lokasi kemunculan kucing besar itu, lanjutnya, termasuk jalur habitat harimau sehingga tak heran harimau muncul di sana. Warga sekitar juga sedang sering melihat harimau sejak lama, tetapi harimau tidak pernah mengganggu.
"Masyarakat juga menghormati keberadaan harimau di sana. Tapi kita juga tidak boleh takabur. Namanya juga di hutan. Tapi tim kita 24 jam patroli di sana. Mengawasi mana tahu harimau muncul. Mudah - mudahan, harimau itu semakin masuk ke tengah hutan," sebut ASM Munthe.
Di tempat terpisah, salah satu supir angkutan pedesaan yang sehari harinya mengantar penumpang ke kaki Gunung Sibayak bernama Ginting, terkait adanya penampakan harimau tersebut kepada wartawan, mengatakan, "padahal saya sudah 20 tahun bawa mobil penumpang ini, tak pernah sekali pun saya lihat ada harimau di seputaran Gunung Sibayak ini," katanya.
"Bahkan bermalam pun sering juga saya di Pos Pengutipan Retribusi itu. Sekali pun tak pernah saya lihat maupun mendengar suara harimau walupun dari jarak jauh . Tapi walaupun begitu, kita juga harus waspada juga kalaupun tidak pernah kita lihat," akunya. (KS).