Petunjuk7.com - Kesadaran dalam mematuhi protokol kesehatan (prokes) yang kurang membuat Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara dinilai sulit lepas dari Covid -19.
Hal ini juga menjadi salah satu faktor bahwa Covid - 19 tidak juga kunjung menuju puncak dan melandai.
Menurut Roy Fachraby Ginting, SH., M.,Kn., yang merupakan dosen di Universitas Sumatra Utara dan salah satu masyarakat Kabupaten Karo yang sudah pernah diserang virus Corona mengatakan, menilai masih banyak orang yang tidak memakai masker saat berada di ruang publik .
"Kasus Covid - 19 kita masih bertambah dan terus bertambah. Kita lihat juga pasar, tempat wisata, penuh sekali orang belanja dan segala macam enggak pake masker. Bagaimana pandemi mau berkurang, penduduk kita sendiri enggak aware (peduli)," tutur Roy Fachraby Ginting saat di konfirmasi wartawan, Minggu (7/02/2021).
"Banyak orang yang jalan-jalan pas weekend (akhir pekan). Kemudian naik sepeda ramai-ramai, jalan ramai-ramai. Ya, kita enggak bisa menjaga diri akhirnya pandemi Covid -19 ya terus saja (berlangsung)." Sebutnya.
Kesadaran Masyarakat Masih Kurang
Para wisatawan yang berkendara menggunakan sepeda motor kereta saat mengunjungi tempat - tempat wisata yang berada di Kabupaten Karo, apalagi pas masa libur panjang yang bertepatan tahun baru kemarin.
Bahkan itu di manfaatkan masyarakat bersama keluarga berlibur ke sejumlah tempat wisata, dan mengabaikan protokol kesehatan.
Roy Fachraby Ginting mengimbau agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan. Upaya ini demi mencegah penularan COVID-19 antar sesama.
"Satu - satunya jalan mencegah penularan virus corona dengan cuci tangan pakai sabun, jaga jarak, dan pakai masker. Enggak ada jalan lain, sementara itu dulu yang harus kita lakukan," ujarnya.
"Pulang dari bepergian, sampai di rumah langsung mandi dan ganti baju." Katanya.
Lebih lanjut, Roy Fachraby Ginting menyoroti sikap masyarakat yang terkesan masih tenang dalam situasi pandemi Covid -19.
"Di depan tempat objek wisata, misalnya, banyak sekali mobil parkir dari luar daerah. Ini lagi pandemi kok malah jalan- jalan. Kita belum paham benar bahwa lagi dalam situasi darurat, tapi sepertinya orang tenang-tenang saja," lanjutnya.
"Mereka makan di restoran, kumpul bareng-bareng. Saya jadi bingung melihat itu semua. Intinya, kesadaran kita masih kurang," tuturnya.
Roy Fachraby Ginting menambahkan, bahwa kemarin Forkupimda Kabupaten Karo pernah membuat simulasi di Jambur Taras menyangkut pelaksanaan pesta harus sangat- sangat menerapkan protokol kesehatan.
Bahkan Bupati KabupatenKaro mengingatkan kepada pengelola Jambur agar melaksanakan pesta harus mengikuti protokol kesehatan.
"Contohnya di depan gerbang ada tempat cuci tangan dan menyediakan hanzanizer dan pakai masker," ucapnya.
"Tapi apa yang disampaikan Bupati Karo tersebut hanya sebatas mengingatkan saja tapi sama sekali tidak terlaksana . Semantara anak sekolah sudah hampir satu tahun tidak bisa tatap muka gara - gara pandemi Covid ini. Jadi untuk apa diliburkan anak sekolah kalau tempat - tempat wisata maupun pesta pesta yang banyak melibatkan orang kalau tidak bisa mengikuti prokes," tambah Roy Fachraby Ginting. (KS).