Petunjuk7.com - Ratusan guru honorer yang tergabung dalam Forum Honorer Pendidikan Tanah Karo, yang tersebar di 17 Kecamatan di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara menggelar aksi demo ke kantor Bupati Karo, Jalan Jamin Ginting, Kabanjahe, Selasa (17/12/2019).
Menurut seorang anggota guru honorer, Interseba Sembiring, kepada www.petunjuk7.com, di lokasi aksi demo, mengatakan, kehadiran mereka di kantor Bupati Karo untuk menyampaikan keluh-kesah dan menuntut soal peningkatan kesejahtraan, dan pengangkatan guru honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN).
Selain itu, menuntut agar nama mereka diusulkan ke Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendigbud), sehingga nantinya nasib mereka dapat dipertahankan mengajar di sekolah masing-masing.
"Kami kesini untuk menyampaikan tiga (3) tuntutan, yaitu pengangkatan honorer menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN), peningkatan kesejahteraan, dan kami minta kepala sekolah jangan semena-mena menecat kami," beber Interseba.
Dia mengungkapkan, bahwa terkait pengangkatan dari honorer menjadi ASN, mereka meminta diberikan bagi honorer yang sudah mencapai masa kerja selama lebih dari sepuluh (10) tahun.
"Perihal peningkatan kesejahteraan saat ini masih jauh dari kata sejahtera. Karena gaji yang diterima jauh dari Upah Minimum Regional (UMR)," tutur Interseba.
"Pemecatan yang dimaksud adalah berkaitan dengan masuknya PNS ke sekolah. Jika nantinya PNS ditempatkan di sekolah tempat kami mengajar, kami takut akan dikeluarkan secara sepihak oleh pihak sekolah," bebernya.
Interseba menambahkan, hingga saat ini, mereka hanya menerima honor sebesar Rp300 ribu pada setiap bulannya.
Namun, lanjutnya, pembayaran gaji ini diberikan setiap tiga bulan sekali, bahkan tak jarang mereka menerimanya selama lima bulan sekali.
"Berapalah gaji kami yang cuma 300 ribu rupiah, betapa sedihnya kami yang mau menjadikan anak bangsa sukses. Tapi kami sendiri enggak sejahtera," pinta Interseba. (KS).