DPO, Terpidana Korupsi Alkes RSU Kabanjahe Tahun 2008 Ditangkap Tim Kejari Karo di Medan
Petunjuk7.com - Intelijen Kejaksaan Negeri Karo bersama Jaksa Esekutor berhasil menangkap Parlaungan Hutagalung, Kota Medan, Propinsi Sumatra Utara, pada Sabtu (19/9/2020) malam.
Sebelumnya Parlaungan sudah menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) terkait terpidana kasus korupsi alat-alat kesehatan (Alkes) Rumah Sakit Umum Kabanjahe, Kabupaten Karo.
“Selama dua pekan, tim melacak keberadaan Parlaungan Hutagalung di sejumlah wilayah. Akhirnya, ditangkap di Komplek Griya Riatur, Kecamatan Medan Helvetia, Kota Medan," ungkap Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Karo, Denny Achmad, SH., MH., kepada wartawan yang dihubungi melalui via ponsel Minggu (20/9/2020) pagi.
Setelah berhasil ditangkap, Parlaungan dibawa Kasi Intel Kejari Kabupaten Karo, Ifan Lubis dan Kasi Pidsus Kejari Kqbupaten Karo, Andriani Br Sitohang bersama tim Kejari Kabupaten Karo ke Rumah Sakit Royal Prima, Kota Medan untuk menjalani pemeriksaan medis rapid test terkait Covid 19.
Usai pemeriksan Medis, selanjutnya
diantar ke Lapas Kelas I Tanjung Gusta, Kota Medan pada Kukul 23 : 30 WIB.
4 Tahun 6 Bulan Penjara
Untuk diketahui, kasus yang menjerat Parlaungan, berawal saat pihak RSU Kabanjahe mengadakan lelang pengadaan Alkes senilai Rp 1.414.100.000, pada tahun 2008 silam.
Ketika memenangkan tender dengan kontrak Rp1.289.494.980, Parlaungan tidak menggunakan anggaran sebagaimana mestinya. Sehingga timbul kerugian Negara senilai Rp 519.092.522.
Nah, pada 1 Desember 2010 silam, Pengadilan Negeri Kabanjahe menjatuhkan hukuman pidana penjara satu (1) ahun kepada Parlaungan.
Usai putusan PN Kabanjahe, Jaksa Penuntut Umum (JPU) mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Medan. Akan tetapi, Pengadilan Tinggi Kota Medan menguatkan vonis itu pada 14 Maret 2012 silam.
JPU tidak terima atas putusan itu, dan kembali mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung (MA).
Lantas, berdasarkan putusan MA Nomor : 2410 K/Pid.Sus/2015, terpidana Parlaungan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi pengadaan Alkes di RSU Kabanjahe, dengan kerugian negara sebesar Rp 519.092.522,-
Atas perbuatannya, terpidana divonis selama 4 tahun 6 bulan penjara dengan denda sebesar Rp 200.000.000,- subsider 6 bulan pidana kurungan. Juga menghukum terdakwa untuk membayar uang pengganti sebesar Rp 519.092.522,- sub sider pidana penjara selama 2 tahun.
Informasi yang diperoleh wartawan, bahwa Parlaungan sempat menjalani kurungan penjara. Akan tetapi, dalam proses hukum lanjutan, statusnya diganti menjadi tahanan kota karena menunggu putusan Inkracht dari pengadilan. Namun, sejak tahun 2017 silam, status Parlaungan menjadi DPO. (KS).