MENU TUTUP
Kabar Kriminal

Jasad Satu Keluarga Korban Pembunuhan Tiba di Samosir, Disambut Tangis Histeris Keluarga

Kamis, 15 November 2018 | 14:12:07 WIB Dibaca : 1981 Kali
Jasad Satu Keluarga Korban Pembunuhan Tiba di Samosir, Disambut Tangis Histeris Keluarga Rumah duka keluarga korban pembunuhan di Kabupaten Samosir, Propinsi Sumut, Kamis (15/11/2018) Foto:Detikcom
Loading...

Petunjuk7.com - Kedatangan empat jenazah satu keluarga korban pembunuhan di Bekasi disambut histeris keluarga di rumah duka di Hariara Tolu, Parsaoran Satu, Kabupaten Samosir, Propinsi Sumatra Utara (Sumut).

Isak tangis pecah saat empat peti jenazah Diperum Nainggolan, Maya Ambarita serta dua anak, Sarah dan Arya dikeluarkan dari mobil ambulans Pukul 07.00 WIB, Kamis (15/11/2018). Keluarga dan kerabat korban sudah memenuhi rumah duka.

Kakak kandung Diperum, Saborang Nainggolan mengatakan keluarga akan melakukan prosesi adat. Setelahnya, keempat korban pembunuhan satu keluarga akan dikebumikan.

"Kita kebumikan di pemakaman keluarga," kata Saborang.

Saborang berharap polisi segera menangkap pelaku pembunuhan. Keluarga juga ingin pelaku dihukum berat. 

Dalam proses adat, tampak juga Bupati Samosir, Rapidin Simbolon datang ke rumah duka. Terkait kasus pembunuhan satu keluarga di Bekasi, polisi sudah menemukan mobil Diperum yakni Nissan X-Trail berwarna silver dengan nopol B-1075-UOG.

Pemeriksaan saksi juga dilakukan termasuk terhadap HS yang disebut membawa mobil korban. 

"Periksa intensif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Sumber:Detik.com
Editor:Hap

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dukung Program Pemberdayaan Desa, Babinsa Koramil 09/LB Genjot Pembangunan KDKMP

2

Raih Medali Perak Sea Games 2025, Putra Serka Widodo Ikut Mengharumkan Nama Kabupaten Karo

3

Festival Pesta Mejuah -Juah Tahun 2025 Minim Penonton Dan Terkesan Di Paksakan

4

Pamit Kepada Keluarga Hendak Mancing, Ginting Dinyatakan Hanyut Di Sungai Laubiang

5

Satpol PP Utamakan Pembinaan Humanis Bagi Pedagang Tanpa Izin, Jhon Karnanta: Penindakan Adalah Langkah Terakhir