Sebelum Perayaan Natal, 60 Orang WBP Kelas II.A Bengkalis Dapat Remisi, Ini Pesan pihak Gereja
Bengkalis - Warga Binaan Permasyarakatan (WBP) Kelas II.A Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau saat merayakan hari Natal Rabu (27/12) mendapat remisi yang berlangsung di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Bengkalis, tepatnya di depan gedung di dalam lapas yang memiliki ruang ibadah atau gereja.
Dari seratus delapan belas (118) orang WBP yang beragama kristen, enampuluh (60) orang mendapat remisi. Remisi yang diterima WBP ada yang dari dua minggu, satu bulan hingga satu bulan dua minggu.
Perayaan Natal Oikumene ini diadakan WBP bersama para keluarga. Apalagi mengikut sertakan pihak pengurus gereja yang ada di kabupaten Bengkalis.
Sebelum perayaan Natal dimulai, pembacaan remisi secara simbolis di wakili beberapa orang dari WBP. Kemudian penyerahan remisi Natal langsung di pimpin oleh Kalapas kelas IIA Bengkalis Agus Pritiatno,Bc.Ip.SH., MH.
Agus menyampaikan, berdasarkan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia Nomor W.4.Pas.3.Pk.01.02.1346 tahun 2017 tentang Remisi khusus hari Raya, Remisi khusus hari Raya Natal Tahun 2017 sesuai dengan pasal 34A Ayat (1) Peraturan Pemerintah (PP) No.99 tahun 2012 Menteri Hukum dan Hak Azasi Manusia Republik Indonesia. Usai pembacaan remisi, dilanjutkan perayaan Natal WBP di Lapas Kelas IIA yang di mulai Pukul 14:00 WIB.
Tampak hadir sebagian par pimpinan gereja yang ada di Bengkalis, yakni; Pdt Reinhold Pasaribu, Sth pimpinan HKBP, Sutanto pimpinan GISI, David Gultom Pimpinan GBI,dan pimpinan gereja lainnya beserta beberapa para jemaat mengusung tema: Indah Rencana Allah (Yesaya 42: 3). Sedangkan yang membawakan renungan firman Tuhan David Gultom dari GBI.
Usai perayaan Natal, David Gultom mengatakan, dengan adanya perayaan Natal ini sehingga para WBP mendapat 'hidup baru'.
"Harapan kita tentu warga binaan di Lapas Kelas IIA Bengkalis, lewat Perayaan Natal ini mereka mengalami pemulihan dalam hidup menjadi manusia yang baru, dan menyadari bahwa rencana Tuhan indah atas hidup mereka, " pesan David Gultom penuh harap.
Ditempat terpisah, Ketua Umum Pengurus Gereja Oikumene Lapas Kelas IIA Kabupaten, Bengkalis Rosdeana Br Purba yang bertugas sebagai perawat di Lapas menyampaikan, agaar seluruh WBP dapat meneladani Yesus Kristus dan berubah ke jalan yang benar.
"Saat mereka (WBP-red) ada di dalam Lapas maupun setelah bebas nanti, tidak kembali mengulangi perbuatannya, " pinta Rosdeana penuh yakin. (Gabe.G).