Petunjuk7 com - Bagi sebagian petani, turunnya hujan membawa keberuntungan, karena tanaman tentunya mendapat pasokan air yang cukup.
Namun, ada juga sebagian petani yang mengaku justru mengeluhkan atas kehadiran hujan, apalagi yang intensitasnya cukup tinggi ini. Karena, ditakutkan, jika pasokan air berlebih akan berdampak terhadap tanaman.
Begitu pengakuan seorang petani di Kabupaten Karo, Eduarsah Tarigan kepada wartawan, Rabu (7/10/2020) siang.
"Memang kalau musim hujan, kita enggak takut kekurangan air. Tapi kalau turun terus seperti ini, takutnya tanaman jadi busuk. Yang paling cepat busuk itu dibagian daunnya," aku Eduarsah.
Sebab, jelas Eduarsah, dengan intensitas hujan yang turun hampir setiap hari saat ini, memunculkan kekhawatira.
Pasalnya, yang ia ditakutkan, tanaman tomat miliknya akan diserang pembusukan pada bagian daun.
Sehingga, jika hujan tetap bertahan seperti itu, ia harus mengeluarkan dana lebih untuk membeli obat tanaman anti pembusuk daun.
Dengan kondisi ini, terpaksa mengeluarkan dana sedikit berlebih dari modal semula," ungkap Eduarsah.
Untuk tanaman tomat, papa Eduarsah, modal yang harus dikeluarkan sebesar Rp 5 .000 per batangnya.
"Pada saat musim hujan seperti sekarang ini, harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 2.000 hingga Rp 3.000 untuk per satu batangnya," bebernya.
Beda pengakuan Eduarsah, beda pula pengakuan, seorang petani kol di Kabupaten Karo, yang bernama Eva Br Karo. Evqa mengaku untuk tanaman kol, kehadiran hujan malah membawa dampak yang bagus bagi tanamannya. (KS).