Amerika Serikat - Sertifikasi perdagangan bahan-bahan pertanian yang adil yang dikeluarkan oleh kelompok-kelompok independen untuk menunjukkan bahwa bahan-bahan itu diproduksi dengan memperhatikan kelestarian lingkungan hidup dan kondisi kerja yang adil, telah ada sejak beberapa tahun ini. Tetapi kebutuhan sertifikasi itu kini meningkat bagi produk-produk makanan laut di Amerika, di mana minat konsumen pada cara panen ikan dan kerang yang mereka makan kini juga meningkat.
Fair Trade USA – suatu organisasi nirlama yang berkantor di California – mengatakan sertifikasi produk makanan laut, termasuk ikan tuna dan udang, sudah ada sejak tahun 2014; dan volume impor produk-produk itu meningkat lebih dari 350% tahun lalu menjadi lebih dari 500 ribu kilogram. Perusahaan pertama yang menjual makanan laut yang dipanen di perairan Amerika secara baik, akan memasarkan kerang bulan ini.
Bristol Seafood di Portland, Maine, kini berupaya memanfaatkan minat yang kian berkembang pada keotentikan makanan laut, demikian ujar Peter Handy, pemimpin perusahaan itu.
“Ada rasa kenikmatan tertentu kalau kita mengetahui kisah di balik makanan yang kita makan”, ujar Peter.
Ditambahkannya, “Rasa makanan itu jadi lebih enak ketika kita tahu lebih banyak.”
Kelompok-kelompok independen – termasuk Fair Trade USA – memberikan sertifikasi pada sejumlah produk yang dijual di toko, mulai dari buah-buahan dan kacang-kacangan hingga barang-barang kebutuhan rumah tangga. Sertifikasi ini paling sering dikaitkan dengan kopi, yang melancarkan gerakan perdagangan adil pada tahun 1990an.
Untuk mendapatkan sertifikasi itu, perusahaan harus diaudit dan diwawancarai guna memastikan bahwa makanan itu diproduksi dengan kondisi kerja yang adil dan peduli terhadap lingkungan pada seluruh rantai makanan. Produk-produk kemasan kemudian bisa memperoleh segel “Sertifikasi Perdagangan Adil”, yang menaikkan harga produk tersebut.
Fair Trade USA saat ini memberikan sertifikasi pada udang dari Meksiko, tuna kuning dari Indonesia, ikan cakalang dan tuna kuning dari Malaysia. Ini adalah satu-satunya kelompok yang saat ini memberikan sertifikasi pada makanan laut sebagai bentuk perdagangan yang adil, demikian menurut wakil-wakil kelompok nirlaba itu.
Minat pada rantai pasokan makanan laut telah meningkat sejak Associated Press melakukan penyelidikan terhadap kondisi kerja paksa dalam industri pengelolaan udang di Thailand, ujar Ashley Apel – manajer senior program makanan laut di Fair Trade USA. Sebelum penyelidikan itu, suatu studi yang dilakukan dua ekonom dari Universitas Kentucky tahun 2014 mengatakan lebih dari 80% konsumen "agak dipengaruhi” oleh sertifikasi yang menunjukkan kisah dibalik makanan laut tersebut.(voaindonesia)