Petunjuk7.com - Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru mencatat kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pekanbaru pekan pertama bulan September atau minggu ke-36 tahun 2018 sudah mencapai 242 kasus.
Jumlah tersebut tersebar di 12 kecamatan. Kasus tertinggi ada di Kecamatan Tampan yang mencapai 43 kasus. Tapi, jika dibandingkan dengan tahun lalu dengan rentang waktu yang sama, jumlahnya justru menurun, yaitu 481 kasus.
Demikian disampaikqn Pelaksana tugas Kepala Diskes Kota Pekanbaru Dr Zaini Rizaldy mengakui kasus DBD akan terus ada.
Sebab, katanya perkembangan nyamuk pembawa DBD berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal.
''Kasus DBD tidak akan tuntas selagi masyarakat tidak ikut berpartisipasi. Karena nyamuk penyebab DBD ini disebabkan oleh lingkungan, perkembangbiakannya ada. Jadi selagi masyarakat tidak mendukung, itu pasti tetap ada kasusnya,'' ungkap Zaini, Rabu (19/9/2018).
Diskes Kota Pekanbaru, kata Zaini, sudah berupaya menekan penyebaran DBD melalui program yang ada. Seperti memberikan penyuluhan dan dan membentuk kader jumantik.
''Jadi Dinas kesehatan, jika ada yang terkena DBD, jika ringan kita ada obat di Puskesmas, dan juga bisa kita rawat. Untuk nyamuknya kita ada menyediakan abate. Khusus untuk membunuh jentik nyamuk,'' jelas Zaini.
Diterangkan Zaini, Abete itu bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas. Kemudian Diskes juga melaksanakan fogging apabila memang ada masyarakat menderita DBD.
''Kita dari Diskes akan turun untuk memfogging rumah yang terkena DBD tersebut,'' ujar Zaini.
Masalah ketersediaan obat, Zaini menjamin bisa mencukupi sampai akhir tahun mendatang. ''Ya untuk ketersediaan obat untuk akhir tahun masih mencukupi,'' tutup Zaini. (R.Hermansyah/Krc).