Petunjuk7.com - Kembali, ada 13 (tiga belas) ekor bangkai babi diduga terserang virus hog cholera yang dibuang sembarangan. Kondisinya, berserakan yang dilakukan oleh Orang Tak Dikenal (OTK) persisnya berada disepanjang Jalan Lingkar Kabanjahe, Kelurahan Lau Cimba tepatnya persimpangan menuju Siosar dan Desa Singa, Kabupaten Karo Propinsi Sumatra Utara, Senin (16/12/2019)
Padahal, kawasan tersebut terpampang spanduk tertulis: ‘Kuburkan Babimu. Jangan Kau Buang Sembarangan." Begitu isinya. Toh, himbauan tersebut seolah - olah diabaikan. Yang mirisnya, kondisi bangkai babi tampak mulai membusuk.
“Gak tahu lagi kami, entah siapa lagi yang buang bangkai babi disini. Padahal sudah ditulis juga diplang agar jangan buang bangkai babi sembarangan dan diingatkan agar mengubur bangkai babi,” ungkap seorang warga yang mengaku bermarga Ginting (45) kepada www.petunjuk7.com, Senin (16/12/2019).
Dia menyebutkan, bahwa, bangkai babi tersebut sudah mengeluarkan aroma busuk yang menyengat. Tentu, bebernya, menggangu saluran pernapasan.
"Bayangkan saja, kalau gak diangkat hari ini, mungkin ada satu ekor babi yang agak besar itu akan meledak perutnya. Diperkirakan sudah 2 hari dibuang disini,” ungkapnya.
Diterangkannya, bahkan, kala warga melintas dijalan tersebut, mengeluh akibat bau busuk yang berasal dari bangkai babi.
Apalagi, lanjutnya, para petani yang memiliki lahan di sekitar jalan tersebut mengeluh. Sontak mengurungkan niat pergi ke ladang.
"Saking kesalnya, warga disini juga sempat menunggui lokasi ini, agar para peternak babi yang buang bangkai babi disini bisa kami tegur. Namun, belum pernah ketemu siapa oknum yang sengaja membuang bangkai disini,” ungkapnya.
Ditempat terpisah, Camat Kabanjahe, Frans Leonardo Surbakti saat dikonfirmasi melalui via.ponsel, mengatakan, bahwa pihaknya mengimbau supaya babi yang mati dikubur.
“Dinas terkait dan kami sudah melakukan himbauan. Namun masih saja ada warga peternak yang membandel. Terkadang, kami kewalahan. Karena bangkai-bangkai babi hanya dibuang sembarangan. Sebulan terakhir ini, kerjaan kami hanya mengangkat dan mengubur bangkai babi. Meski begitu, kami berterima kasih atas informasi dari wartawan, bangkainya nanti kami angkat, ”.katanya.
Kembali, lanjut Frans, mengimbau agar warga Kabanjahe yang memiliki ternak babi jika ada ternaknya yang mati: jangan dibuang sembarangan.
“Demi kesehatan dan kenyamanan bersama, diharapkan bangkai babi jangan dibuang sembarangan. Tolonglah dikubur,” pinta Camat Kabanjahe.
Melihat peristiwa ini, tentu warga akan bertanya (?). Siapa pelakunya!. Apakah peternak atau OTK ? Sebab, membuang bangkai babi sembarang sangat mengganggu. Apalagi di kawasan fasilitas umum, ditengah himbauan yang tertulis melalui spanduk berisi larangan.
Laporan: KS