Berita tentang matinya ternak babi saat ini santer didengar dibeberapa kabupaten di Propinsi Sumatra Utara. Contoh di Kabupaten Karo. Virus itu sudah menerbar di beberapa kecamatan.
Petunjuk7.com - Menindaklanjuti virus penyakit hewan ternak babi yang sudah menyebar di sejumlah kecamatan di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, maka untuk mengantisipasi meluasnya virus tersebut Bupati Kabupaten Karo mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Nomor : Sk/ 520/473/pertanian /2019 tanggal 28 Nopember tentang penetapan tim unit respon cepat pengendalian dan penanggulangan penyakit menular (hog cholera) pada ternak babi di Kabupaten Karo.
Untuk itu, Bupati Karo, menjelaskan, bahwa sebagai pedoman dinas terkait untuk membentuk di setiap kecamatan ada posko, sehingga total 17 Posko di tersebar kecamatan yang ditambah 1 posko kabupaten.
Selain itu, Menurut Bupati Karo ada laporan diterima posko 1 kabupaten terkait adanya penemuan masyarakat Kecamatan Kabanjahe, terkait bangkai babi yang dibuang oleh orang tidak dikenal (OTK) diseputaran jalan ke Desa Singa, Kabanjahe.
"Setelah di cek benar adanya bangkai babi ditemukan sudah bau dan membusuk," terangnya
"Selanjutnya, penyisiran terus dilakukan sepanjang alur parit yang ada, dan bangkai babi ditemukan sebanyak 5 ekor yang semuanya sudah membusuk dan menyebabkan bau yang menyengat, " ungkap Bupati Karo.
Penguburan Massal
Terkait penemuan ribuan bangkai ternak babi yang terkena virus babi hog cholera, Bupati Karo, Terkelin Brahmana didampingi Sekda Kabupaten Karo, Drs Kamperas Terkelin Purba, Kepala Bappeda Kapaten Karo, Ir.Nasib Sianturi, M.,Si., dan Kepala Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Purba, Kepala Bidang Peternakan Kabupaten Karo, Herniwati Br Perangin - angin, Kasat Reskrim Polres Tanah Karo AKP Sastrawan Tarigan, Kepala Bidang Kebersihan Kabupaten Karo, Hotman Brahmana yang dibantu petugas Satuan Pol PP Kabupaten Karo, melakukan penguburan massal bertempat di perladangan Desa Lau Simomo berkat insiatif Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Purba pada Kamis (28/11/2019) Pukul 20:00 WIB.
"Dihimbau bagi pengusaha atau masyarakat yang memelihara babi dan apa bila menjumpai babi tersebut mati mendadak, maka saya harapkan agar segera di informasikan ke Pemda Karo di posko 1. Hal ini akan ditindaklanjuti oleh tim posko, jangan dibuang tapi laporkan, kita akan tangani," imbau Sekda Kabupaten Karo, Kamperas Terkelin Purba ketika
ditemui www.petunjuk7.com, di lokasi penguburan massal perladangan Desa Lau Simomo.
Sedangkan, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Metehsa Purba membenarkan, bahwa saat pihaknya turun kelapanganmenemukan bangkai babi dibuang begitu saja disalurkan parit jalan Desa Dinga yang trindikasi sudah berhari hari.
"Karena kondisi babi sudah membusuk dan menimbulkan bau yang menyengat," aku Matehsa menjawa www.petunjuk7.com.
Tersebar di Kecamatan
Menurut Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Karo, Matehsa Purba, informasi penyerangan virus babi ada tersebar dibeberapa kecamatan yaitu; Kecamatan Lau Baleng, Kecamatan Mardinding, Kecamatan Kabanjahe, Kecamatan Simpang Empat, Kecamatan Tiga Panah, Kecamatan Munthe dan Kecamatan Barus Jahe.
"Namun demikian, kita tetap sudah membentuk setiap kecamatan ada posko," sebutnya.
Matehsa menjelaskan, hingga saat ini di Kabupaten Karo hewan ternak babi yang mati mendadak diserang oleh virus hog cholera berjumlah 1378 ekor.
"Kemungkinan setiap detik, menit, jam dan hari terus bertambah dan akan kita update terus temuan tim dilapangan," ungkapnya.
Ditanya soal penemuan bangkai babi tersebut ini, di tempatkan kemana? Metehsa Purba menjawab " kita akan kubur malam ini, hanya itu jalan terbaik untuk mengatasi persoalan bangkai babi," katanya.
"Lokasi penguburan bangkai babi sementara di lahan ladang saya di Lau Simomo. Dimana galian lubang sudah dibuatkan dengan lebar 10 meter x 20 meter dengan kedalaman 5 meter. Semua babi hari ini kita kubur sebanyak berkisar kurang lebih 50 ekor," terang Matehsa.
Untuk diketahui, hingga pada Pukul 21: 00 WIB, Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana, bersama rombongan melakukan penguburan massal di lokasi ladang milik Metehsa Purba dengan menggunakan satu unit excavator milik Dinas PUPR Kabupaten Karo.
Laporan:KS