Petunjuk7.com - Tim Serapan Gabah Petani (SERGAP) dari Mabes TNI AD dengan Kelompok Tani, pengusaha kilang dan PPL se-Kabupaten Karo menggelar tatap muka di Pendopo Rumah Dinas Bupati Karo Kabupaten Karo, Selasa (22/1/2019) sekitar Pukul 10:00 WIB.
Menurut Ketua Tim SERGAP Kolonel Inf Mahfud SE menegaskan, Pokok - pokok yang menjadi pembahasan pada acara tatap muka tersebut di wilayah Kodim 0205/TK tujuannya karena banyaknya bencana alam di Indonesia, sehingga pemerintah mengharapkan adanya stok pangan di setiap daerah - daerah di seluruh Indonesia.
"Demi meningkatkan produksi pangan, upaya pemerintah yaitu dengan membuka lahan baru di setiap daerah pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian bekerja sama dengan TNI AD. Karena TNI AD yang punya Babinsa. Pemerintah menyediakan alat - alat pertanian di salurkan melalui Kodim. Bulog kerja sama dengan petani untuk menyerap gabah petani dijadikan sebagai stok pangan," terang Kolonel Inf Mahfud SE kepada www.petunjuk7.com, Selasa (22/1/2019).
Kolonel Inf Mahfud menambahkan, bahwa pada bulan Januari ini, pemerintah menargetkan produksi gabah mencapai 1,4 juta ton dan bulan Februari 2 Juta ton.
"Target bulog untuk stok adalah 10% dari produksi gabah diharapkan terpenuhi. Untuk Sumatra Utara ditargetkan 16 ribu ton. Apabila stok gabah terpenuhi, maka diharapkan pemerintah tidak mengimpor beras dari luar negeri di Kabupaten Karo. Ada sebanyak 22 desa yang masyarakatnya ingin menanam padi tersebar di Kecamatan Lau Baleng, Mardinding, Munthe, dan Tiga Binanga. Target produksi padi yang harus terpenuhi di Kabupaten Karo kurang lebih dari 1.163 ton," jelasnya.
Senada Tim SERGAP, seorang salah s pengusaha kilang padi di Desa Kutambaru, Kecamatan Munthe, Benyamin Sembiring, mengatakan, produksi gabah di kabupaten Karo Saat ini memang sudah berkurang.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun sebelumnya. Contohnya ya, karena irigasi pun sudah tidak layak lagi. Kadang - kadang air itu pun tidak berjalan dengan lancar. Jadi, kami minta kepada Pemerintah Karo agar membangun atau menambah saluran irigasi, agar pertanian gabah ini bisa meningkat," sebut Benyamin Sembiring, selain pengusaha kilang padi, yang juga menjabat sebagai Kepala Desa Kutambaru kepada www.petunjuk7.com, Selasa (22/1/2019).
"Kalau dulu, yang namanya beras Munthe, sangatlah terkenal. Karena enak. Kalau kita bandingkan pun dengan beras yang di impor dari negara lain, tidak jauh beda rasanya. Jadi, karena irigasi, itulah bermasalah. Maka hasil gabah ini berkurang, khususnya di Kecamatan Munte," ungkap Benyamin Sembiring.
Untuk diketahui, turut hadir dalam tatap muka tersebut adalah Dandim 0205/TK Letkol Inf Taufik Rizal Batu Bara SE., Kapolres Karo AKBP Benny R Hutajulu di wakili oleh AKP Pewang Ternalem Sembiring, Kadis Pertanian Kabupaten Sarjana Purba, Kansilog Selva Rayan, PPL, Kelompok Tani dan para pengusaha kilang padi se-Kabubaten Karo.
Kemudian, usai tatap muka Kolonel Inf Mahfud beserta rombongan langsung mengecek stok beras ke gudang Bulog. (KS).