Petunjuk7.com - Saat ini di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, pihak Direktur Jendral Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Ditjen PUPR) membangun kios untuk mendukung kawasan objek wisata di bibir pantai Danau Toba.
Atas pembangunan kios tersebut, sebagian warga yang kena imbas proyek harus merelakan bangunan yang sebelumnya berdiri kokoh sebagai tempat usaha rumah makan dibongkar.
Kini, muncul kios baru yang dibangun oleh pihak Dirjen Cipta Karya Kementrian PUPR melalui kontraktor pelaksana yang anggarannya mencapai kurang lebih Rp3 milliar. Namun, ada juga bangunan rumah milik warga yang masih berdiri kokoh meski nanti akan kena dampak pembangunan.
Lantas, muncul tanggapan dari seorang warga Desa Tongging, juga pengusaha rumah makan yang kena imbas pembangunan.
"Untuk apa dibangun kios, kalau ukuranya pun cuma 4 x 4 Meter. Mana muat kami berjualan begitu kecilnya. Dulu pun dibangunnya itu, tidaknya kami senang. Apalagi kecil begitu. Memang dulu diundang kami sewaktu rapat dulu dan menandatangani daftar hadir dan bukan tanda tangan bahwa kami setuju kalau kios kami ini di bongkar. Apalagi nanti dibongkar kios kami ini tanpa ganti rugi. Pasti kami tidak mau pindah. Mana bisa kita jualan nanti kalau ukuranya pun 4x4," beber seorang pengusaha rumah makan tersebut yang namanya tidak bersedia disebutkan namnya berinisial AG kepada www.petunjuk7.com, Selasa (25/12/2018).
Toh, Bupati Kabupaten Karo Terkelin Brahmana kala itu mengunjungi pembangunan kios tersebut beberapa hari lalu menyebutkan, bahwa proses pembangunan terlaksana lantaran ada persetujuan dari warga yang kena imbas pembangunan kawasan objek wisata di bibir Danau Toba. Selain itu, warga tidak keberatan atas proyek tersebut.
"Jadi atas dasar itulah, Ditjen Cipta Karya Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat kemudian mengucurkan anggaran pembangunan senilai kurang lebih Rp3 miliar. Jadi, tidak ada sedikit pun niat pemerintah merugikan warganya," sebut Bupati Karo.
Dijelaskan Bupati Karo, upaya pemerintah ingin mendongkrak perekonomi dan daya saing para pengusaha kuliner di Desa Tongging.
"Hal itu dapat dilihat dari pembangunan kawasan strategis pariwisata nasional di seputaran Danau Toba, termasuk Tongging," tandas Bupati Karo.
Untuk diketahui, saat ini tahap pengerjaan pembangunan, Selasa (25/12/2018) masih tampak para pekerja kontraktor pelaksana mengerjakan proyek tersebut meski jelang akhir tahun 2018 tinggal menghitung hari lagi.
Selain itu, memang pembangunan Ditjen PUPR tersebut di Desa Tongging ada sekitar puluhan rumah yang berada bibir pantai Dana Toba kena imbas proyek ini.
Kini, warga yang rumahnya belum kena dampak pembangun masih bertahan dan berdiri kokoh yang posisinya berada ditengah. Pemandangan ini terlihat, batasnya mulai dari jembatan Desa Tongging arah Desa Kodon - kodon menuju hotel Anugrah Tongging. (KS).