Petunjuk7.com - Setelah ditutup selama (2) dua bulan, Pemerintah Kabupaten Karo rencananya membuka kawasan objek wisata bagi para pengunjung. Kebijakan itu, tak lain untuk menggerakkan sektor ekonomi masyarakat yang saat ini dinilai kian merosot di tengah pandemi wabah virus corona atau Covid 19.
Untuk itu, Bupati Kabupaten Karo, Terkelin Brahmana, SH., MH., melalui Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karo, Munarta Ginting kepada wartawan saat kunjungan kerja ke salah satu kawasan objek wisata di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, Senin (15/6/2020) siang.
Munarta menyampaikan, bahwa sektor pariwisata merupakan penopang ekonomi bagi masyarakat. Karena lanjutnya, dinilai banyak warga yang menggantungkan kehidupannya dari geliat sektor wisata yang memiliki sektor transportasi, seperti travel wisata. Kemudian juga para pelaku usaha kecil dan menengah, seperti pedagang makanan, minuman, kerajinan, hingga sektor lainnya. Termasuk para pekerja di sektor wisata.
“Karena itu, masa new normal ini kami mulai mengkaji seluruh sektor yang bisa menggerakkan ekonomi. Termasuk membuka kembali sektor wisata. Kami tengah evaluasi dan lakukan persiapannya,” sampai Munarta.
Tentu saja, menurut Munarta Ginting , pihaknya tidak bisa serta merta membuka tempat wisata. Sebab, tuturnya, para pelaku usaha sektor wisata dan semua yang terlibat dalam kegiatan jasa wisata, harus benar-benar menyiapkan protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Tak hanya menggunakan masker di tempat-tempat wisata, akan tetapi juga seperti sarana penunjang lain, yang menyediakan penggunaan thermo gun, bilik disinfektan, dan berbagai sarana lainnya di tempat-tempat wisata.
“Memulai kenormalan baru harus benar-benar disiapkan dengan baik. Kami akan berkomunikasi dengan pelaku sektor wisata untuk kesiapannya,” ujarnya.
Munarta menambahkan, bahwa untuk persiapan menuju new normal, tidak hanya protokol untuk hotel dan restoran. Termasuk juga tempat wisata juga ada petunjuk teknis (juknis) yang harus dipatuhi saat mulai membuka tempat wisata.
“Akan ditetapkan kuota pengunjung per harinya agar tidak ada kerumunan. Untuk itu, kemarin pun sudah saya sampaikan kepada para Manager hotel agar menerapkan protokol kesehatan untuk menuju new normal atau tatanan hidup baru, seperti harus pakai masker,mengatur jarak ,dan mencuci tangan," jelas Kadis Pariwisata dan Kebudayaan Karo.
Ditempat terpisah, salah satu pengurus STM (Serikat Tolong Menolong).Pasar Buah Berastagi, Firmandus Ginting dikonfirmasi wartawan, Senin (15/6/2020) siang mengatakan, mendukung kebijakan Pemerintah Kabupaten Karo terkait new normal.
"Kami selaku pedagang di Pajak Buah Berastagi ini sangat mendukung kalau Kabupaten Karo ini menuju new normal. Karena kalau masih terjadi penutupan objek wisata, otomatis pendapatan kami sangat berkurang. Bahkan bisa rugi besar," katanya.
"Kenapa saya bilang bisa rugi besar. Karena jualan kami ini gampang sekali busu. Apalagi buah jeruk contohnya. Ketahanan atau kesegaran jeruk bisa cuma tahan beberapa hari . Ini objek wisata sudah kurang lebih tiga (3) bulan penutupan Wah, sudah sangat bahaya kali. Jadi, harapan kami, ada pun tamu wisata yang mau berkunjung ke Berastagi ini, kalau bisa janganlah di suruh putar balik. Ya, paling tidak kita suruh dia pakai masker atau di cek suhu tubuhnya. Kalau mereka tidak pakai masker atau kurang vit, itu bisa kita suruh putar balik atau ketika mau masuk ke Pajak Buah atau ke tempat wisata di wajibkan pakai masker atau cuci tangan sebelum memasuki ke objek wisata tersebut," tambah Firmandus. (KS).