Persaingan media berita on-line dalam merebut pasar pembaca saat ini, benar-benar berada pada posisi kompetisi superketat.
Petunjuk7.com - Untuk itu, dibutuhkan strategi jitu dalam perebutan "rezeki" di pasar sempit. Baik informasi, iklan pariwara mampun advertorial penopang pendanaan operasional media.
Demikian antara lain sinpulan: Diskusi pjcnews.com dengan beberapa wartawan Riau yang bertugas di Jakarta, pekan silam.
Diskusi yang berangsung di QQ Kafe, Fix Sudirman, Jakarta itu diikuti: Wahyudi El Panggabean, (Pemimlin Umum pjcnews.com dan petunjuk7.com), Daniel Karamoy (wartawan gonews.com), Yusnir (wartawan Jawa Pos Grup) dan Gemal Abdel Nasser Panggabean (wartawan bisnis.com).
Daniel, wartawan yang ber-pos di Sekrteriat DPR-RI itu menyebut, paktor person wartawan-nya ternyata lebih menentukan ketimbang kredibilitas media tempat si Wartawan bernaung.
"Di sini berlaku istilah: 'The man behind the gun'," katanya. "Wartawan harus ulet dan cerdas mencari peluang," tambah Daniel.
Hal serupa diungkapkan Yusnir. Menurut sarjana jebolan UIN Susqa, Pekanbaru ini, mengandalkan gaji semata, sangat ruskan hidup di Jakarta.
"Yah, pada akhirnya 'kan yang menentykan kesuksesan itu dari hububgan sesama. Di media juga begitu. Harus rajin dan pintar menjalin hubungan," tuturnya.
Gemal, juga mengakui hal itu. Meski beroleh gaji bulanan relatif memadai dari institusinya, dia mengakui unsur personn wartawan sangat menentukan.
"Prilaku wartawannya dulu. Soal media urusan belakangan. Harus gigih pandai menyesuaikan diri dengan nara sumber serta hubungan di media itu sendiri," ungkapnya.
Menurut Daniel, para wartawan dari media beken yang ber-pos di DPR-RI malah tidak semua piawai dalam menulis berita. Meski skill menulis berita jal terpenting dalam kinerja wartawan.
"Tetapi kelihaian mereka menjalin koneksi dengan para wartawan dan nara sumber, tampaknya, mereka sukses juga," kata Daniel.
Sumber:PJCnews.com