Ini Tanggapan Kapolda Jabar Soal Ricuh Seleksi Calon Taruna Akpol
Bandung - Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan membantah keras telah mengeluarkan surat keputusan (SK) pemeriksaan kesehatan (Rikkes) ulang dan memprioritaskan putra daerah dalam seleksi penerimaan calon taruna Akademi Kepolisian (Akpol) angkatan 2017 di Polda Jabar.
"Itu ngak ada. Tidak ada surat keputusan (terkait Rikkes dan prioritas putra daerah). Hasil seleksi yang diumumkan (Rabu 29/7/2017), berdasarkan penilaian obyektif,” katanya di Mapolda Jabar, Senin (3/7/2017).
Anton mengatakan, kabar yang menyebutkan bahwa akibat SK tersebut sejumlah peserta gagal lolos seleksi hanya isu belaka. “Itu cuma isu, mana buktinya? Dari mana orang tua tahu ada kebijakan tersebut. Saya di sini mengklarifikasi. Saya tidak mau taruna Akpol yang lolos dari Jabar, tidak baik," tegasnya.
Diketahui, pada Sabtu 1 Juli 2017, Mabes Polri memutuskan mengevaluasi seluruh hasil seleksi calon taruna Akpol di Polda Jabar. Langkah ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari protes para orang tua terhadap hasil seleksi calon taruna Akpol di Polda Jabar yang diumumkan pada Rabu 28 Juni 2017 di Aula Moeryono, Mapolda Jabar, Jalan Soekarno-Hatta yang dinilai janggal.
Para orangtua calon Taruna Akpol protes dan mendatangi Polda Jabar pada Kamis 29 Juni 2017 karena anak mereka tidak lolos seleksi Akpol setelah Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charlian menerapkan kebijakan Rikkes ulang dan memprioritaskan putra daerah. Para orang tua yang kecewa kemudian melaporkan Kapolda Jabar ke Propam Mabes Polri.(sindo)