Pegawai Puskesmas Berastagi Bantah Ada Pungli yang Dilakukan Kapus Berastagi
Petunjuk7.com - Terkait perawat Puskesmas Berastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara yang melakukan mangkir kerja. Tersiar kabar diduga karena ketidak kenyamanan kepada kepala Puskesmas (Kapus) Berastagi yang berujung oknum perawat tersebut tidak masuk bekerja, dan memilih bekerja di Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, Kamis (5/8/2020).
Menurut keterangan salah satu perawat yang namanya tidak bersedia disebutkan ketika di konfirmasi beberapa wartawan, mengatakan," kami tidak mau masuk ke Puskesmas Berastagi karena Kapus semena - mena mengeluarkan peraturan," kata salah satu perawat Brastagi yang mangkir kerja dari Puskesmas Berastagi.
Selain itu, perawat yang melakukan mangkir dari pekerjaan sebagai perawat di Puskesmas Berastagi tersebut, mengatakan, bahwa oknum Kapus tersebut melakukan pungutan liar (pungli) sebesar Rp250.000 dengan dalih membuat E- Puskesmas atau Pelayanan Puskesmas secara online.
Atas pengakuan salah satu perawat tersebut, wartawan langsung meminta konfirmasi kepada seorang pegawai Puskesmas Berastagi, Kamis (5/8/2020) yang masih aktif melayani masyarakat kecamatan Berastagi atau yang mewakili tiga puluh dua (32) pegawai yang masih tersisa di Puskesmas yang mengaku bernama Br Karo.
Ia membantah apa yang di sampaikan oleh perawat tersebut adalah tidak benar .
"Apa yang di sampaikan kawan kami itu tidak benar Bang. Memang ada kemarin pengutipan sebesar Rp250.000 kepada kami. Tapi semua pengutipan itu adalah hasil kesepakatan kami bersama, tidak ada unsur paksaan dan dibawa juga ke dalam rapat, dan di lengakapi dengan notulen dan semuanya kami bayar. Kapus sendiri pun ikut bayar," bantah Br Karo.
"Dilakukan pun pengutipan tersebut untuk membuat pelayanan Puskesmas ini semakin cepat. Kenapa saya bilang cepat, karena pelayanan sudah semuanya secara online. Baik mulai dari pendaftaran mau pun pengambilan obatnya. Contohnya begini, ketika ada pasien mau berobat, kita tidak lagi melihat buku - buku daftar paisen. Kita cukup melihat namanya di komputer saja. Untuk pengambilan resep obat pun begitu. Cukup kita kirim melalui komputer ini saja, dan petugas di ruang apotik pun langsung mempersiapkan obat untuk pasien tanpa kita mengantar surat ke petugas diruang obat," sebutnya.
Terkait tudingan pungli terhadap Kapus Berastagi, Br Karo mengaku bukan membela. "Sekarang gini Bang. Kami ini bukanya membela Kapus ini ya, kam (kamu) lihat ajalah kondisi Puskesmas Berastagi ini, sudah semuanya pelayannya di lengkapi dengan komputer. Kam tengok ajalah, setiap ruangan ada komputer. Jadi, jangan gara - gara nila setitik rusak susu sebelanga. Udahlah kerja saja seperti biasa, ya kalau ada masalah, itu biarkanlah urusan petinggi - petinggi sana. Kita kan ASN (Aparatur Sipil Negara), jadi sewajarnya kita memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat apalagi di tengah pandemi Covid 19 ini," katanya.
Di tempat yang sama Kepala Puskesmas Berastagi, dr Rehmenda Br Sembiring ketika di konfirmasi wartawan terkait pengutipan tersebut mengatakan, "kek gini aja Bang, Kam tanya aja sama pegawai saya yang masih aktif melayani masyarakat di Puskesmas ini," katanya.
"Kalau saya nanti abang tanya, ya sudah pasti saya membela diri saya sendiri dong. Abang tanya aja sama pegawai saya " kata dr Rehmenda.
Di tempat terpisah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo, drg Irna Sabrina Sembiring ketika di konfirmasi wartawan, Kamis (6/8/2020) siang melalui pesan elektronik WhatApps, tentang pungli di Pungli tersebut akan memeriksa anggotanya.
"Nanti kan diperiksa lagi keduabelah pihak Dek. Kalau saya sebagai Kepala Dinas Kesehatan, ya kujalankan saja tugasku meriksa keduanya nanti. Kan ada yang memutuskan kebenaran semuanya. Intinya saya sebagai kepala mereka bagaimanapun pun permasalahan antara anggota saya, saya selalu siap menghadapinya," dr Irna.
Terkait perawat yang mangkir bekerja tersebut, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten sudah melayangkan surat kepada Kepala Puskesmas Berastagi agar mereka masuk bekerja seperti biasa. Akan tetapi surat tersebut tidak di indahkan oleh perawat yang mangkir tersebut.
Laporan: KS