Petunjuk7.com.- Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Utara saat ini sudah membuka kembali kawasan objek wisata ke Puncak Gunung Sibayak Kecamatan Merdeka Kabupaten Karo sejak tanggal 27 Nopember 2020 lalu buat para pengunjung
Meskipun munculnya Harimau Sumatera itu belum terungkap yang menjadi alasan penutupan kawasan objek wisata tersebut.
Kabarnya, Harimau Sumatera tersebut sudah di giring ke arah Lau Gedang, kecamatan Talimbar, Kabupaten Deliserdang, Propinsi Sumatra Utara.
Salah satu petugas juru kutip dari Dinas Kehutanan Propinsi Sumatra Utara yang bertugas di Pos Pengutipan Retribusi kawasan objek Puncak Gunung Sibayak, bernama Perhatin Surbakti bercerita kepada www.Petunjuk7.com, Minggu (13/12/2020) terkait adanya penampakan harimau Sumatra di kawasan objek wisata Puncak Gunung Sibayak.
Perhatin mengaku yang pertama kali melihat penampakan harimau tersebut.
"Memang penampakan harimau Sumatra ini yang pertama melihatnya adalah saya sendiri. Pada hari itu saya lihat Harimau itu pas di persimpangan Desa Semangat, Gunung Kecamatan Merdeka. Ssaat itu saya lihat paslah disana , sambil menunjukkan ke arah depan Pos Pengutipan Retribusi ke Puncak Gunung Sibayak," cerita Perhatin.
Setelah melihat sang hariamau, kata Perhatin, langsung melaporkan ke petugas Dinas Kehutanan di Tahura (Desa Tongkoh).
Perhatin Surbakti menambahkan , setelah saya lihat kemarin , langsung saya laporkan ke petugas Dinas Kehutanan di Tahura Desa Tongkoh dengan adanya penampakan Harimau Sumatera ini .
"Setelah saya laporkan, petugas pun langsung membentuk tim untuk melacak apakah betul ada harimau ini atau tidak. Setelah dibentuk tim, petugas langsung melihat tapak atau bekas kaki harimau tersebut ke arah Lau Gedang kecamatan Talimbaru. Bahkan sampai ke arah Desa Kebayaken Kecamatan Namantran atau ke arah Gunung Sinabung sana," sebut Perhatin.
Mengetahui adanya informasi itu, kata Perhatin, petugas langsung merespon dan mencari jejak sang harimau.
"Setelah dilakukan penjejakan beberapa hari kemudian, petugas pun langsung memasang kamera untuk melihat langsung keberadaan harimau Sumatra ini. Setelah kurang lebih 1 minggu, petugas kembali membuka hasil kamera tersembunyi kemarin," tutur Perhatin.
"Ternyata jejak harimau maupun penampakannya tidak kelihatan sama sekali. Itu makanya 27 November kemarin Dinas Kehutanan Provinsi Sumatra Utara pun langsung membuka kembali objek wisata ke Puncak Gunung Sibayak ini. Jadi walapun belum ada penampakan tersebut, kita bersama Polisi Kehutanan, tetap melakukan secara rutin ke arah puncak Gunung Sibayak maupun di batas - batas hutan dengan pemukiman penduduk," ucap Perhatin.
Tetap Hati - hati
Di tempat yang sama, Danramil 04/SE, Kapten Inf S Karosekali melalui Babinsa Sertu H Ginting menghimbau kepada masyarakat khususnya para tamu wisata agar tetap hati - hati jika melakukan pendakian ke Gunung Sibayak.
"Apalagi pada saat ini musim hujan, otomatis gampang sekali longsor. Jadi setiap pengunjung langsung lah melapor ke petugas Dinas Kehutanan ketika mau masuk ke Puncak maupun keluar dari Puncak Gunung Sibayak ini. Biar petugas tahu bahwa tamu ini sudah pulang atau belum. Ya paling tidak 1 x 24 jam, tamu wisata wajip melapor kepada petugas," tandas Sertu H Ginting kepada wartawan. (KS).