Petunjuk7.com - Kondisi akses jalan nasional di Jamin Ginting tepatnya di kilo meter 19, 5 yang berada di kawasan Kecamatan Sibolangit - Pancur Batu persisnnya di Desa Balai Desa Kecamatan Pancur Batu yang mengarah ke Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara maupun sebaliknya saat ini semakin parah.
Disana terdapat lubang beberapa memenuhi badan jalan nasional lintas propinsi Sumatra Utara: ke Kabupaten Karo , Simalungun, Dairi dan Aceh Tenggara. Demikian pantauan www.Petunjuk7.com, Minggu (8/11/2020).
Lantas dengan adanya lubang tersebut, para pengendara roda dua dan roda empat maupun lebih yang datang dari arah Kota Medan menuju Tanah Karo kala melintas harus was - was guna menghindarinya.
Parahnya, apabila musim penghujan kategori deras air akan berada didalam lubang. Dipastikan bisa membuat banjir.
Apalagi, kondisi drenasi saat ini terlihat tersumbat. Tentu membahayakan para pengendara roda dua.
Selama ini perbaikan jalan hanya dilakukan tamba-tambal saja, ditaksir kualitas tidak tahan lama. Ini terlihat dari lubang yang perlahan bertambah dalam.Toh, para pengendara kadang terperosok ke ke lubang jalan.
"Pengendara roda dua sudah berulang kali kami lihat terjatuh di sini karena berusaha menghindari lubang. Apalagi jika dari arah berlawanan. Si pengendara sepeda motor berselisih dengan kendaraan lainnya," ungkap seorang warga Pancurbatu bernama Johan Sembiring (45) kepada www.Petunjuk7.com, Minggu (8/11/2020).
Senada diungkapkan Johan Sembiring, Imanuel Simarmata. Imanuel sebagai supir pengangkut sembako ini mengungkapkan, "memang sudah perlu dibenahi, bisa saja karena kerusakan jalan ini, as mobil kita bisa patah," bebernya.
"Selama ini yang kami lihat, jalan di lokasi ini diperbaiki jika kepala negara berkunjung ke Tanah Karo. Namun, pengaspalannya dilakukan hanya sekedarnya saja, yang daya tahannya tidak bertahan lama," tutur Imanuel.
Selain itu, papar Imanuel, melihat pihak instansi terkait mengerjakan jalan mengeruk aspal yang rusak. Akan tetapi, lanjutnya, tidak langsung dibenahi sehingga masih saja dianggap rawan terjadinya kecelakaan.
"Dampak dari kerusakan juga mengakibatkan arus lalu lintas sepanjang lebih kurang 3 kilo meter macet. Hal ini disebabkan, karena para pengendara kendaraan melintas secara perlahan untuk menghindari lubang yang menganga, karena tidak pelan - pelan, mobil kita pun bisa terberam," sebut Imanuel.
Untuk itu, katanya, masyarakat sekitar yang sering melintas setiap harinya di jalan nasional tersebut meminta kepada pihak terkait khususnya Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional agar segera membenahi jalan lintas pariwisata tersebut.
"Jangan tunggu sampai makan korban jiwa, baru pemerintah mau memperbaikinya. Kami kan bayar pajak kendaraan juga. Jadi, sudah selayaknya prasarana jalan juga harus diperhatikan," pinta Imanuel.
Laporan: KS