Petunjuk7.com - Anggota DPRD Kabupaten Karo, Doddi Sinuhaji
meminta kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) khususnya Puskesmas Kecamatan Merdeka agar tetap memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang Covid 19.
Pernyataan itu, terkait ada salah satu warga di Desa Ujung Tran, Kecamatan Merdeka yang sempat terlantar di Rumah Sakit Daerah (RSUD) Kabanjahe yaang di duga terkonfirmasi positif Covid 19 dinyataan oleh salah satu rumah sakit
swasta di Kabupaten Karo.
"Tadi kami ke Desa Ujung Tran melihat langsung dengan kondisi ibu yang hamil itu (SD-red) masyarakat sudah sangat was - was dengan kejadian semalam," sebut Doddi kepada wartawan www.Petunjuk7.com, Rabu (30/9/2020) disaat menyambangi Puskesmas Merdeka.
"Jadi besar harapan saya supaya petugas Puskesmas Merdeka ini turun langsung dan sampaikan kepada masyarakat agar jangan panik dalam menghadapi pandemi Covid 19 Ini," tegas Anggota DPRD Kabupaten Karo ini.
Informasi yang dihimpun wartawan www. Petunjuk7.com, bahwa ibu hamil tersebut pada hari ini sudah di rujuk ke Rumah Sakit Adam Malik Medan guna mendapat perawatan media. Dia didampingi suaminya dan di antar langsung oleh mobil ambulance milik RSUD Kabanjahe.
Diberitakan sebelumnya, sungguh miris melihat kondisi yang dialami oleh pangan suami - istri (pasutri) berasal dari Desa Ujung Tran, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, berinisial SS - SD (29).
Bayangkan, pasutri tersebut masih 'terlantar' di Kabupaten Karo. Karena belum ada rumah sakit rujukan menerima SD, istri SS saat ini sedang hamil tua, apalagi dinyatakan
terkonfirmasi positif Covid 19, berdasarkan hasil swab test yang dikeluarkan oleh pihak Rumah Sakit Efarina Berastagi tertanggal 27 September tahun 2020 kemarin.
Meski 'terlantar', SS tampak berjuang dalam menghadapi situasi sulit itu.
Sementara usia kandungan istrinya saat ini sudah dipekirakan cukup umur dan harus dilakukan tindakan operasi untuk melahirkan anak ke dua (2) mereka.
Itu sesuai anjuran dokter yang memeriksa. Hal itu terpaksa dilakukan karena anak mereka yang pertama juga dilahirkan dengan operasi cesar.
Rumah Sakit Rujukan 'Penuh'
Lantas, demi bisa mendapatkan perawatan secara intensif kepada SD, pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Karo melalui Satuan Gugus Tugas (Satgustu) Percepatan Penanganan Covid 19 dan Rakit Umum Daerah (RSUD) Kabanjahe tampak sibuk berkordinasi melalui via ponsel dengan pihak - pihak manajemen rumah sakit rujukan yang dapat menampung pasien ibu hamil yang terpapar Covid 19.
Setelah dihubungi melalui sambungan via ponsel, ke beberapa manajemen rumah sakit rujukan yang ada di Kota Medan, hasilnya: kehabisan ruang perawatan bagi pasien ibu hamil.
Begitu juga ketika dihubungi rumah sakit rujukan milik swasta, toh menolak untuk menangani pasien ibu hamil dengan sejumlah alasan.
Nah, sejak pihak RSUD Kabanjahe menerima kedatangan pasien ibu hamil berinisial SD tersebut, pada Senin, (29/9/2020) sekitar pukul 23 :30 WIB hingga hari ini belum juga ada rumah sakit rujukan yang dapat menampungnya .
Sehingga, untuk sementara, atas dasar keinginan sendiri, pasutri tersebut memilih untuk isolasi mandiri di rumahnya.
Keputusan itu dilakukan pihak keluarga pasutri itu sampai ada informasi yang pasti diperoleh dari pihak RSUD Kabanjahe maupun Satgustu Percepatan Penanganan Covid 19, blamana sudah ada rumah sakit rujukan yang akan dituju dan siap menerima kedatangan mereka.
"Saya hanya berprofesi sebagai petani yang berpenghasilan tak seberapa Bang. Istri saya sedang hamil tua dan dinyatakan positif berdasarkan hasil swab test pertama yang dikeluarkan pihak Rumah Sakit Efarina. Untuk biaya test swab saja kami bayar dana pribadi sebesar Rp.3.000.000,- namun dikembalikan lagi sebesar Rp.500.000,- lagi," ungkap SS ketika ditemui wartawan, Selasa (28/9/2020) malam di halaman parkir RSUD Kabanjahe.
"Saya berharap melalui Pemerintah Kabupaten Karo agar membantu kami supaya mendapat tempat perawatan di rumah sakit rujukan yang dapat merawatan istri saya. Istri saya sedang hamil tua Bang. Kiranya Pemkab Karo terus berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Pemprovsu agar bila sewaktu- waktu sudah ada ruangan di rumah sakit rujukan dapat segera bisa dituju." Beber SS sambil berlinang air mata menahan sedih. (KS).