Petunjuk7.com - Letusan Gunung Sinabung pada Jumat (14/8/2020 terus berlanjut sampai berkali - kali erupsi. Yang paling besar selama empat (4) kali erupsi dan sebagian wilayaj di Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara di tutupi oleh abu vulkanik, salah satunya Kota Kabanjahe dan Kota Berastagi.
"Erupsi hari ini cukup sering kali, bahkan awan panas pun sudah mulai meluncur dengan mengarah ke Selatan 500 meter dan ke Tenggara 1500 meter," demikian diungkapkan oleh Kepala Pusat Vulkanologi Armen Putra ketika dikonfirmasi wartawan.
"Dan perlu kami sampaikan, bahwa status Gunung Sinabung ini masih status siaga di level tiga (3), dan di imbau kepada masyarakat agar tetap jangan memasuki ke zona merah khususnya di aliran sungai Lau Borus. Marena kita tidak tahu dan kapan datang lahar dingin dari puncak sana," terang Armen mengingatkan.
Di tempat terpisah, Dandim 0205/Tanah Karo, Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto, S.,Sos., ketika dikonfirmasi wartawan, menerangkan, bahwa," memang telah terjadi erupsi Gunung Sinabung dengan tinggi kolom abu teramati ± 4.200 m di atas puncak (± 6.660 m di atas permukaan laut)," terangnya.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah Timur. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi ± 9 menit 40 detik dan awan panas letusan kearah tenggara sekitar 1500 meter dan ke arah selatan sekitar 500 meter," papar Dansatgas Gunung Sinabung.
Dia menyampaikan, saat ini Gunung Sinabung berada pada status Level III siaga dengan rekomendasi kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi, serta lokasi di dalam radius radial tiga (3) kilo meter dari puncak Gunung Sinabung, serta radius sektoral lima (5) kilo meter untuk sektor Selatan - Ttimur, dan empat (4) kilo meter untuk sektor Timur - Utara.
"Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker bila keluar rumah untuk mengurangi dampak kesehatan dari abu vulkanik. Mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang lebat agar tidak roboh. Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai - sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," imbau Letkol Kav Yuli Eko Hadiyanto. (KS).