Petunjuk7.com - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru mendeteksi 68 titik panas indikasi kebakaran lahan dan hutan di Provinsi Riau pada Jumat (15/2/2019).
Jumlah titik panas yang terdeteksi satelit pada Jumat pagi naik signifikan dibandingkan pada hari sebelumnya, yang hanya 26 titik panas, dan tercatat sebagai yang terbanyak dalam sehari sepanjang Februari.
Analis BMKG Stasiun Pekanbaru Yasir menjelaskan titik-titk panas tersebar di empat kabupaten di pesisir Provinsi Riau. "Terbanyak masih terpantau di Kabupaten Bengkalis dengan total 46 titik," katanya.
Dia menambahkan seluruh titik panas di Bengkalis berada di Pulau Rupat, daerah di bibir Selat Malaka yang dalam dua pekan terakhir menghadapi kebakaran lahan. Akibat kebakaran lahan di Pulau Rupat, Kota Dumai yang berada di dekatnya mulai diselimuti kabut asap pekan.
Selain di Bengkalis, titik panas juga ada di Kabupaten Kepulauan Meranti (18), Pelalawan (tiga) dan Siak (satu).
Dari total 68 titik panas yang terdeteksi, menurut BMKG, 62 di antaranya merupakan titik api, atau indikasi kuat kebakaran lahan dan hutan dengan tingkat kepercayaan 70 persen hingga 100 persen.
"Titik api di Bengkalis sebanyak 44 titik, Meranti 16 titik, Pelalawan dan Siak masing-masing satu titik," ia menguraikan.
Dalam dua pekan terakhir, BMKG mendeteksi kemunculan titik-titik api, mayoritas di wilayah pesisir yang sampai sekarang jarang hujan.
Hingga awal pekan ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mencatat luas lahan yang sepanjang awal 2019 mengalami kebakaran mencapai 267,5 hektare.
Kepala BPBD Riau Edward Sanger mengatakan kebakaran lahan yang mayoritas terjadi di lahan gambut tersebut terjadi di enam kabupaten di Provinsi Riau.
"Kebakaran terluas terjadi di Kabupaten Bengkalis dengan total 131 hektare," kata Edward.
Edward mengatakan secara umum Provinsi Riau dalam kategori aman dari bencana kebakaran hutan dan lahan, namun dia mengecualikan wilayah tengah, pesisir timur dan sebagian wilayah barat Riau.
"Wilayah itu dalam kategori mudah hingga sangat mudah terbakar," tambahnya.
Sumber:Antaranews.com
Editor:Hap