Petunjuk7.com - Guna menindaklanjuti kelebihan keunggulan Zero Budget Natural Farming (ZBNF) dalam bidang pertanian atas kunjungan Bupati Karo Terkelin Brahmana, SH didampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Sarjana Purba pada tanggal 19 Maret 2019 silam, di Andhra Pradesh menjadi bekal sosialisasi pihak Dinas Pertanian Kabupaten Karo dalam penerapan Fokus Grup Discusion (FGD) untuk mengimpletasikan sistem pertanian: Low Budget Natural Farming (LBNF).
Untuk itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Karo, Sarjana Purba, mengatakan, dengan sistim ZBNF tidak ada menggunakan pupuk kimia.
"Semuanya murni menggunakan ZBNF yang mangadopsi teknologi yang menjauhkan para petani dari penggunaan bahan-bahan kimia dalam kegiatan agrikultur," terang Kepala Dinas Kabupaten Karo, Sarjana Purba, bertempat di diaula Dinas Pertanian Kabupaten Karo di Kecamatan Kabanjahe, Selasa (28/5/2019).
Lanjut Sarjana Purba, menjelaskan, ZBNF gunanya untuk mengedukasi para petani terhindar dari beban biaya tinggi akibat penggunaan bahan kimia, sekaligus meningkatkan kesehatan petani dan lingkungan.
"Fakta - fakta ini telah dibuktikan oleh para petani Andhra Pradesh, India sejak tahun 2016. Dengan mengimplementasikan program ZBNF dengan melibatkan 40 ribu petani," ungkapnya.
"Kemudian tahun 2018 berkembang jumlahnya menjadi 523 ribu orang petani. Hasilnya, sangat menakjubkan dengan program ZBNF. Produksi hasil pertanian di Andhra Pradesh dapat ditingkatkan sampai 15 persen," Imbuhnya.
Sarjana Purba menuturkan, keuntungan program ZBNF sesuai informasi, bahwa lahan milik petani ada beberapa point.
"Hal ini jika kita diterapkan di Kabupaten Karo, petani kita akan menjadi hebat sebab keuntungan ZBNF yakni mampu memulihkan kesuburan tanah, serta mewujudkan keseimbangan ekologi tanah. Membentuk petani mandiri yang mampu meneliti dan menjadi ahli di lahannya sendiri. Tidak tergantung pada pupuk dan pestisida kimia buatan pabrik yang semakin mahal dan terkadang langka," terangnya.
"Menghasilkan produksi yang sehat rendemen tinggi, serta tidak mengandung residu kimia, dan mewariskan tanah yang sehat untuk generasi mendatang, serta yang lebih menarik dapat membuka lapangan kerja dipedesaan, mengurangi pengangguran dan meningkatkan pendapatan ekonomi keluarga petani." Tandasnya.
Menurut Peneliti BPTP Propinsi Sumatra Utara (Sumut), Meriam, menjelaskan, akan well come terhadap petani untuk mendampingi dalam hal membedakan unsur Nitrogen (N) dari unsur sinetis.
"Kedepan kami dari BPTP Sumut siap mendampingi petani "Low Budget Natural Farming (LBNF)," kata Meriam.
Sedangkan, Pemerhati Pertanian Kabupaten Karo, Nova Surya Tarigan meminta pihak pemerintah untuk memfasilitasi petani dalam hal harga pasar maupun pengadaan resi gudang.
Sehingga terjawab kendala yang dihadapi oleh petani," pintanya.
Untuk diketahui, hasil kesimpulan dalam Fokus grup Discussionb(FGD) memperiotaskan jenis tanaman unggulann(cabai, wartel, kopi, kol ) untuk mengimplementasikan program LBNF tahun 2019.
Kemudian, acara FGD turut dihadiri para Kepala Bidang Dinas Pertanian Kabupaten Karo, perwakilan BPTP Propinsi Sumatra Utara, para kelompok tani, gabungan kelompok tani, pemerhati pertanian, penyuluh, KTNA, lembaga sawadaya masyarakat, dan insan pers. (KS).