Petunjuk7.com - Jumlah para wisatawan dalam dan luar negeri yang berkunjung ke Kota Berastagi, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara saat menyambut libur panjang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019 mengalami peningkatan.
Pemandangan ini terjadi sejak tanggal
30 Desember 2018 atau 2 hari sebelum pergantian tahun yang ditaksir mencapai ribuan orang wisatawan, meski rela mengarungi akses jalan untuk tiba di Berastagi kadang terjadi kemacetan.
Bahkan, tak jarang masyarakat rela mengantri panjang, untuk bisa sampai menuju ke lokasi objek wisata yang hendak dikunjungi.
Apalagi, ini terlihat dari jumlah pengunjung hotel kelas berbintang, penginapan kelas melati, maupun villa terisi diperkirakan penuh semua.
Bahkan, tak jarang pula, para wisatawan terlebih dahulu memesanan kamar beberapa hari sebelumnya, agar bisa menikmati kebahagian malam pergantian tahun bersama keluarga maupun kerabat dekat di Kota Berastagi.
Pantauan www.petunjuk.com Minggu (6/1/2019) tampak para pengunjung masih berkunjung memasuki ke sejumlah objek wisata di Berastagi, seperti, Bukit Gundaling, Taman Mejuah juah, Pemandian air Panas Lau Sidebuk - debuk, dan Air Terjun Sipiso - piso, Desa Tongging, Kecamatan Merek.
Selain itu, kondisi ini juga terlihat di Pasar Buah Berastagi yang merupakan pasar tradisional yang terletak di jantung kota tersebut, ramai disesaki oleh para pengunjung.
"Penjualan buah dan sayur meningkat hingga 60 persen dibandingkan hari hari libur biasa. Hal ini sangat menguntungkan bagi kami pedagang. Sebab, dibandingkan tahun lalu dimana erupsi gunung Sinabung sedang tinggi, jumlah kunjungan sangat minim," aku seorang pedagang Pasar Buah Berastagi, Marini (22) kepada www.petunjuk7.com, Minggu (6/1/2019).
Menurut Marino, tingkat penjualan buah dan sayur pada libur Natal dan Tahun Baru meningkat signifikan dibandingkan hari libur biasa dan tahun sebelumnya.
Disisi lain, lanjutnya, tingginya tingkat kunjungan wisatawan ke Kota Berastagi tidak sebanding dengan daya tampung.
"Yang mengharuskan sejumlah wisatawan terpaksa tidur di kenderaan dan bahkan kembali ke kota asalnya yang kebanyakan berdomisili dari Kota Medan," terang Marino.
Antrian Panjang
Sementara itu, antrian panjang kendaraan tampak memadati jalur lalu lintas Berastagi - Medan pada puncak arus balik libur Natal dan Tahun Baru 2019.
Berdasarkan keterangan dari Kasat Lantas Polres Tanah Karo, AKP Edward Simamora menjelaskan, pihaknya telah mengantisipasi lonjakan kendaraan yang memadati Kota Berastagi dengan mengoptimalkan jalur - jalur alternatif.
"Puncak arus balik kali ini lumayan cukup padat. Bayangkan, terjadi lonjakan kendaraan baik kenderaan pribadi maupun bus bus AKDP (Angkutan Kota Dalam Provinsi). Namun hal tersebut dapat teratasi dengan rekayasa lalu lintas yang kita adakan," sebut Kasat Lantas Polres Tanah Karo kepada www.petunjuk7.com. (KS).