Petunjuk7.com - Mencukur rambut halus di area vagina sering dilakukan untuk menjaga kebersihan dan ada juga yang melakukannya untuk menjaga penampilan vagina.
Mencukur memang tidak dilarang dan tidak berbahaya untuk vagina. Namun, jika Anda tidak hati-hati saat mencukur bulu vagina, Anda bisa mengalami iritasi atau luka goresan. Luka akibat mencukur rambut halus ini biasa disebut dengan istilah razor burn.
Seperti apa razor burn itu?
Jika Anda mencukur bulu vagina, lalu tiba-tiba merasa gatal atau tidak nyaman, Anda mungkin mengalami razor burn.
Razor burn biasanya akan muncul sebagai ruam merah, yang terkadang bisa berkembang menjadi benjolan merah. Benjolan mungkin akan terasa perih seperti terbakar dan lebih sensitif saat disentuh.
Sebenarnya, Anda bisa mengalami gejala-gejala ini di mana pun Anda mencukur rambut halus. Misalnya di wajah, kaki, dan ketiak, atau di sekitar area cukur. Kondisi ini biasanya bersifat sementara dan akan hilang sendiri seiring berjalannya waktu.
Apakah mencukur bulu vagina selalu menyebabkan iritasi?
Mencukur bulu vagina tidak selalu menyebabkan iritasi atau luka, kok. Akan tetapi, Anda bisa mengalami razor burn karena penyebab yang berbeda-beda pada setiap orang.
Berikut adalah beberapa kesalahan saat mencukur bulu vagina yang akhirnya bisa mengakibatkan razor burn.
Mencukur tanpa pelumas, seperti krim cukur.Mencukur ke arah rambut Anda tumbuh.Menggunakan pisau cukur yang sudah lama.
Menggunakan pisau cukur yang tersumbat dengan rambut, sabun, atau krim cukur.Mencukur satu bagian terlalu banyak.Buru-buru saat mencukur sehingga tidak hati-hati.Menggunakan produk cukur tertentu yang mengiritasi kulit Anda.
Penting untuk diingat bahwa pisau cukur Anda adalah alat yang harus dipelihara dan diganti sesuai kebutuhan.
Bahkan jika Anda menggunakan pelumas dan alat cukur yang tepat dalam arah yang benar, tapi pisau cukur yang tumpul atau tersumbat dapat menyebabkan Anda mengalami razor burn.
Cara mengatasi razor burn setelah mencukur bulu vagina
Jika Anda mengalami gejala-gejala razor burn, sebaiknya diamkan dulu area vagina Anda dan jangan mencukur dulu selama beberapa minggu untuk mencegah iritasi lebih lanjut. Anda bisa melalukan perawatan di rumah atau dengan beberapa bahan alami.
1. Kompres dingin
Kompres dingin dapat membantu menenangkan kulit yang teriritasi dan mengurangi kemerahan. Bungkus beberapa bongkah es batu dengan handuk bersih dan tempelkan ke area yang iritasi selama 5-10 menit, beberapa kali sehari.
2. Kompres hangat
Setelah iritasi agak mereda, kompres hangat dapat membantu mencegah perkembangan bakteri dan mengurangi pembengkakan. Basahi kain atau handuk bersih dengan air hangat. Tempelkan handuk hangat ini pada area yang iritasi selama 5-10 menit. Panaskan kembali dan tempel kompres hangat sesuai kebutuhan.
3. Madu
Madu asli memiliki sifat antibakteri, yang mengurangi iritasi lebih lanjut dan juga dapat mengurangi pembengkakan. Oleskan dengan lembut madu ke area yang teriritasi, dan biarkan selama 10-15 menit, lalu bilas dengan air hangat.
4. Pakai celana katun yang longgar
Bahan katun dapat mengurangi keringat dan iritasi lebih lanjut, dan memakai celana longgar dapat membantu area vagina Anda bernapas lebih lega dan mengurangi gesekan.
5. Mandi oatmeal
Oatmeal mengandung fenol yang dapat mengurangi rasa gatal dan iritasi. Selai itu, fenol memiliki sifat antioksidan dan anti peradangan yang membantu menenangkan, membersihkan, serta melembapkan kulit. Rendam area vagina Anda air yang telah ditambahkan oatmeal selama 15 menit, sehari sekali.
6. Oleskan lidah buaya
Lidah buaya asli dapat menengkan kulit yang iritasi. Oleskan potongan lidah buaya segar ke area yang terkena sesuai kebutuhan. Jika Anda ingin menggunakan gel lidah buaya, pastikan gel tidak mengandung pewangi, alkohol, atau bahan kimia lainnya.
7. Pakai obat krim
Anda juga bisa menggunakan obat yang dijual bebas dalam bentuk krim topikal (oles). Carilah krim yang mengandung hidrokortison, yang berfungsi untuk mengurangi pembengkakan dan menenangkan kulit yang kemerahan.
Akan tetapi, hati-hati ketika menggunakan bahan apa pun ke area genital Anda. Obat kimia atau obat herbal mungkin menimbulkan efek samping. Solusi paling baik yaitu langsung periksa ke dokter supaya dokter bisa memberikan penanganan yang paling tepat dan aman.
Mencegah razor burn setelah mencukur bulu vagina
Anda tidak harus mencukur area yang terkena sampai gejala Anda hilang. Setelah area tersebut sembuh, ada sejumlah langkah yang dapat Anda ambil untuk memastikan Anda tidak mengalami razor burn lagi.
Pangkas lebih dulu rambut kemaluan dengan gunting kecil yang bersih. Potong rambut kemaluan hingga seperempat inci.
Ini mencegah rambut tersangkut dan terjebak dalam pisau cukur.Mandi air hangat, akan melembutkan folikel rambut dan membuat bercukur lebih lembut dan lebih halus.
Gunakan krim cukur dengan bahan-bahan yang menenangkan, seperti lidah buaya, untuk membantu mencegah iritasi.Mencukur ke arah pertumbuhan rambut dan cukur perlahan. Lap lembut area vagina dengan handuk bersih setelah mencukur rambut kemaluan.
Sumber:Hellosehat.com