Petunjuk7.com - Pemuda muslim Ambon menyambut Uskup Amboina Mgr. Petrus Canisius Mandagi, Pelaksana Tugas (PLT) Gubernur Maluku Zeth Sahuburua, para tokoh agama lainnya didepan pintu gerbang Gereja Katedral St.Fransiskus Xaverius Jalan Pattimura Ambon, Jumat (30/3).
Para pemuda berbusana muslim. Kaum pria menggunakan baju koko putih dan kopiah berwarna putih, sementara wanitanya menggunakan baju muslimah.
Pemuda muslim dari Sanggar Siwalima ini memainkan Tifa Totobuang, musik tradisional bernuansa Islami didepan gereja.
Suara tifa totobuang ini mengalun Indah menyambut Uskup Mandagi, para tokoh agama dan pejabat pemerintah daerah.
Di tengah jalan di depan gereja, para tamu juga disambut hangat dengan Tarian Sawat yang dibawakan oleh anak-anak sanggar Khayla dari Lorong Arab Ambon. Tarian Sawat adalah musik tradisional bernafaskan Islam.
Cerminan kerukukan dan persaudaraan ini ditunjukkan warga muslim pada proses Jalan Salib Oikumene di Ambon yang bertepatan dengan Jumat Agung itu.
Jalan Salib ini tak hanya umat Katolik dan Kristen Protestan saja tapi juga partisipasi pemuda muslim Ambon. Pemuda muslim itu turut menyambut kedatangan tamu dan jemaat ke dalam lingkungan Gereja Katedral.
Pertunjukan Tifa Totobuang dan Tarian Sawat ini membuat suasana makin haru dan menarik perhatian Umat Kristiani. Tak sedikit yang meneteskan air mata bahagia melihat kerukunan yang manis antar umat beragama di Ambon.
Uskup Mgr.Petrus Canisius Mandagi saat melepas Jalan Salib dari Gereja Katedral mengakui kebersamaan ini jadi hal paling berharga yang ada di Ambon. Bagaiman lingkungan yang heterogen malah menyatukantiap warga di dalamnya.
"Agama itu harusnya jadi pemersatu," kata Uskup asal Sulawesi Utara itu.
Baginya Persaudaraan yang dibangun tidak boleh melihat perbedaan agama. Perayaan keagamaan ini menjadi jembatan pertemuanserta menghangatkan kembali kerukunan umat.
Perwakilan MUI Maluku Saidin Ernes mengutarakan hal serupa. Dalam sambutannya Saidin menyatakan, Allah SWT sendiri menghendaki hidup yang berwarna. Di mana perbedaan mempercantik hubungan sesama saudara.
"Kehadirankami di acara ini mendandakan kuatnya hubungan persaudaraan antara umat beragama di Maluku," kata Saidin yang juga dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon ini.
PLT Gubernur Maluku Zeth Sahuburua tak kuasa menahan haru atas keterlibatan pemuda muslim dalam kegiatan ini.
Menurut Sahuburua, keikutsertakan warga muslim dalam kegiatan ini semakin membuktikan kalau Maluku sebagai daerah laboratorium kerukunan umat beragama terbaik di Indonesia.
"Saya bangga karena pemuda muslim juga turut serta dalam kegiatan jalan salib ini. Ini wujud dan buktinyata Maluku adalah laboratorium kerukunan umat beragama di Indonesia," kata Sahuburua.
Dalam Jalan Salib ini, umat Kristen Protestan pun ikut merayakan hari besar itu bersama umat Katolik. Yakni melalui peran mereka dalam dramatisasi Jalan Salib itu.
"70% anak -anak yang ikut jalan salib dari pemuda Kristen Protestan," kata Ketua Dewan Paroki Maria Bintang Laut, Titus Renwarin.
Sumber:Mediaindonesia.com