Pekanbaru, petunjuk7.com - Kondisi pasar sektor properti di 2018 diperkirakan sedikit banyak bakal terpengaruh oleh sentimen tahun politik, ketika pemilihan kepala daerah (Pilkada) digelar serentak. Menurut Executive Director Indonesia Property Watch Ali Tranghanda, sentimen tersebut berdampak psikologis terhadap investor memasuki semester II/2018.
Lebih lanjut Ia menerangkan, daya beli pasar relatif tumbuh tetapi berada dalam posisi wait and see yang lebih lama dan selektif dalam memilih investasi.
"Kalangan menengah ke atas diam saja, stuck. Mereka daripada beli properti mending keliling Eropa," ujarnya di Jakarta, Kamis (25/1/2018).
Menurut Ali, investor kurang mendapatkan informasi kalau pasar properti tahun ini sebenarnya sudah tinggal lepas landas menuju ke level yang lebih tinggi dari tahun sebelumnya.
"Kita tinggal tunggu waktu, semua kita ambil posisi, mau take off sama-sama enggak? Yang beli properti kadang bukan orang properti, ada pengacara, pengusaha kelapa sawit, informasi properti enggak sampe ke dia," terang dia.
Ia juga menambahkan, para pelaku industri properti harus bersama-sama dapat membangun optimisme agar investor tidak salah waktu dalam membelinya ketika harga justru sudah naik tinggi.
"Kita sama-sama bangun optimisme, jangan sampai jatuh lagi, mau ambil enggak sekarang? Kalau enggak, nanti ketinggalan, naiknya cepat," pungkasnya.
Sumber:Sindonews.com