Bengkalis - Tiga (3) orang mengaku dari petugas Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kabupaten Bengkalis, mendatangi rumah warga namanya berinisial Nani (29) bermukim di Sungai Alam, Kabupaten Bengkalis, Kamis (7/12) sekitar Pukul 9:00 WIB.
Rupanya ungkap Nani atas kedatangan ketiga orang tersebut membuatnya terkejut. Pasalnya, biaya aliran listik PLN untuk rumahnya belum dibayar sehingga segera akan diputus dari meteran PLN.
"Listrik ibu akan kami (ketiga petugas mengaku dari PLN-red) putus. Kalau hari ini tidak di bayar," tutur Nani (29) menirukan ucapan ketiga orang tersebut kepada www.petunjuk7.com, Kamis (7/12).
Perkataan ketiga orang tersebut yang mengaku petugas PLN kata Nani apabila tidak membayar biaya aliran listrik PLN kala itu masih berada di halaman rumah Nani.
Sontak Nani mendengar langsung takut. Dan Nani rencananya bergegas hendak menuju membayar tagihan rekening listrik ke loket pembayaran biaya rekening listrik PLN yang tidak jauh dari rumahnya.
Akan tetapi, ketiga orang tersebut melarang Nani membayar ke loket.
"Bayar dengan kami saja!," ungkap Nani menirukan perkataan ketiga orang tersebut.
Nani lalu memberi uang senilai Rp 417.000,- kepada ketiga orang yang mengaku petugas PLN Kabupaten Bengkalis itu, terhitung pada bulan Nopember dan Desember 2017.
Namun sayang kata Nani, tersadar ia tidak menerima kuitansi sebagai bukti pembayaran dari ketiga orang tersebut.
Heranya lagi sebut Nani, ia disuruh memegang uang Rp 417.000,-sebagai
biaya aliran listrik PLN dibawah meteran listik miliknya kemudian diabadikan melalui foto oleh ketiga orang yang mengaku petugas PLN.
Toh Nani bertanya?," Untuk apa demikian. Saya bertanya. Kata mereka sebagai bukti," beber Nani menirukan ucapan ketiga orang tersebut.
Nah, sekitar Pukul 10:00 WIB, Nani bersama suaminya mendatangi kantor PLN di Jalan Antara untuk menanyakan perihal pembayaran rekening listrik tanpa kuitansi.
Dengan rasa kecewa Nani dan suaminya pulang tanpa membawa kuitansi pembayaran.
Namun sekitar Pukul 11: 00 WIB, Tiga orang yang mengaku petugas PLN datang kerumah Nani memberikan kuitansi pembayaran rekening Listrik yang di keluarkan salah satu swalayan Indomaret.
Pihak Manager PLN Kabupaten Bengkalis, Hasdesi saat dikonfirmasi terkait masalah ini tidak berada dikantor.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat Lembaga Swadaya Masyarakat Pemantau Pemberantas Korupsi ( PPK ) Propinsi Riau, Tehe. Z Laia menyayangkan, tindakan oknum - oknum petugas dari PLN Kabupaten Bengkalis yang diduga telah melakukan tindakan pengancaman kepada konsumen dengan ancaman akan memutuskan aliran listrik.
Sehingga tegasnya dengan ancaman oknum - oknum petugas PLN tersebut konsumen membayar langsung kepada petugas yang mengaku dari PLN sebesarRp 417.000 yang tanpa diberi kuitansi.
"Kita minta kepada Manager PLN Rayon Bengkalis agar menindak tegas oknum - oknum petugas PLN yang diduga melakukan tindakan semena - mena," sebut Tehe. (Gabe.G).