Rapat pleno 1 (Satu) Badan Koordinasi (BADKO) Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Riau-Kepri telah resmi di buka pada hari selasa 31/10/2017 bertempat di kantor Wilayah Kementrian Agama Provinsi Riau yang di hadiri oleh Bupati Siak Bakal Calon Gubernur Riau (Syamsuar) sebagai nara sumber.
Dalam momentum tersebut Badko HMI Riau Kepri mengusung tema: "Peran pemuda dalam pembangunan bangsa."
Hal ini tentu akan menimbulkan pertanyaan yang mendasar bagi seluruh kader HMI se-Badko Riau Kepri terhadap tema yang di usung dan peranan narasumber dalam pembangunan bangsa.
Benar ketika berbicara Kabupaten Siak tak perlu diragukan lagi apa yang telah dilakukan orang nomor 1 (satu) di siak tersebut.
Begitu juga ketika kita berbicara tentang ranah wilayah kerja Badko HMI Riau Kepri tentu juga yang terlintas di pikiran adalah 2 (dua) Provinsi yang bertetangga tanpa meninggalkan sejarah terbentuknya Kepulauan Riau kepri.
Lantas yang menjadi pertanyaan mendasar apakah Badko HMI Riau Kepri tidak memiliki alumni yang hebat atau sudah kehabisan narasumber sehingga tidak mampu mengundang narasumber dari Kahmi Riau Kepri???. " Terkadang Ntahlah".
Sangat disayangkan apabila dalam momentum ini, Badko mencoba memanfaatkan dengan ajang kontestasi pesta demokrasi yang akan di laksanakan di Provinsi Riau yang hitungan waktu lagi.
Dengan mengundang narasumber yang di iming-imingkan merupakan Balon Gubernur Riau, tentu hal ini akan mengundang banyak pertanyaan terhadap indepedensi organisatoris Badko HmI Riau-kepri khususnya.
Ketika mengikuti basic training latihan Kader 1 HMI semuanya sangat jelas disampaikan bahwasanya; HMI dilarang, terlibat didalam politik praktis, dan sudah sangat jelas di atur didalam ART HMI bagian III (tiga) tentang masa keanggotaan.
Jangan sampai Badko HMI Riau Kepri di arahkan untuk terlibat dalam politik praktis. Karena dengan terlibat didalam politik praktis tersebut sama saja dengan menggadaikan marwah himpunan.
Penulis : Heri Kurnia.
Ketua Umum Komisariat HMI FEKON Universitas Riau