MENU TUTUP
Sekilas Dunia Pendidikan

Investigasi: Jejak Bocah Putus Sekolah di PT.SDA Afdeling II Sungai Pakning

Jumat, 08 September 2017 | 15:08:39 WIB Dibaca : 2719 Kali
Investigasi: Jejak Bocah Putus Sekolah di PT.SDA Afdeling II Sungai Pakning Kantor Rayon PT.SDA Afdeling II Sungai Pakning. Foto: Gabe.G/www.petunjuk7.com
Loading...

Laporan: Gabe.G

Bengkalis -Kali ini mengulas dunia pendidikan di negeri sebutan Jungjungan atau Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, tentang program pemerintah wajib belajar sembilan (9) tahun bagi anak Indonesia, yang merupakan program yang harus didukung untuk memberantas kebodohon.

Simak kisah singkat ini di negeri petro dollar sebagai negeri penghasil minyak.
Nah, ternyata pemerataan pendidikan tak seutuhnya dirasakan. Namun sayang bagi beberapa orang anak - anak yang berada di lngkungan PT. Surya Dumai Agrindo II (PT SDA II) Sungai Pakning Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau, tepatnya di Afdeling II.

Kenapa demikian? www.petunjuk7.com saat melakukan invstigasi terkait dunia pendidikan yang berada di perusahaan tersebut menguak tabir bahwa anak - anak karyawan di PT.SDA akan terancam putus sekolah.

Awalnya, berdasarkan informasi dari salah seorang masyarakat dan salah seorang karyawan yang namanya tak mau disebutkan mengungkapkan, bahwa ada anak dari karyawan atau pekerja yang berada di Afdeling II tidak sekolah alias putus sekolah.

Penyebab putus sekolah diduga pihak PT.SDA II kurang perhatian terhadap dunia pendidikan. Lantas, atas informasi tersebut, www.petunjuk7.com, Selasa (5/9) berkunjung ke areal perkebunan PT. SDA II .

Terkait dunia pendidikan yang ada disana, dilihat dari infrastruktur jalan yang kerap dilalui para karyawan yang bermukim disana menjadi kendala, salah satu bukti sebagai akses yang sulit dilalui.

Bayangkan, jarak tempuh untuk masuk ke arah areal PT.SDA II jarak ditaksir mencapai 20 Kilo Meter. Tampak fasilitas transfortasi yang layak tak tersedia. Artinya sarana dan prasarana kurang memadai

Bahkan lokasi perumahan karyawan di Afdeling II di duga tak layak huni. Tidak sampai disana, untuk persoalan dunia pendidikan, saat ditanya kepada dua orang anak yang kini sudah putus sekolah, cuma menjawab enteng: Karena menghabiskan waktu membantu orang tua untuk mengambil brondolan sawit

Menanggapi hal tersebut, Manager Kebun PT.SDA II Abdul Wahid saat dimintai www.petunjuk7.com, konfirmasi melalui via ponsel, Rabu (6/9) terkait masalah anak - anak para karyawan kini putus sekolah.

Abdul Wahab hanya menjawab, bahwa dia sedang rapat kantor di Kota Pekanbaru.

Karena Abdul Wahab mengatakan sedang rapat. Kembali www.petunjuk7.com, mengirim pesan melalui short message service, akan tetapi hingga saat ini belum dibalas.

Sedangkan Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis Suwanto mengatakan, bahwa program wajib belajar 9 tahun adalah program pemerintah yang wajib didukung.

"Selaku orang tua wajib menyekolahkan anaknya yang usia sekolah.Terkait adanya anak putus sekolah itu bisa terjadi, namun hal tersebut sudah jelas ada faktor penyebabnya. Antara lain ekonomi, sosial budaya, dan lain - lain." kata Siwanto kepada www.petunjuk7.com, melalui short message service (pesan singkat) Rabu (6/9).

Suwanto menjelaskan bahwa Pemerintah juga telah membuat program dengan memberi bantuan kepada kepada keluarga kurang mampu seperti Kartu Indonesia Pintar ( KIP ) dan program lainnya.

"Kita tentu berharap tidak ada lagi anak - anak usia sekolah yang putus sekolah, " katanya.



Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Tanpa Pemberitahuan, Presiden Jokowi Tiba Tiba Datang Ke Berastagi, Dandim 0205/TK : Kunjungan Presiden Aman Dan Kondusif

2

Shalat Ied Idul Fitri 1445H, Kodim 0205/TK Berjalan Khusuk dan Khidmat, Dandim Letkol Inf Ahmad Afriyan Rangkuti Ucapkan Selamat Idul Fitri

3

Siswa/i SMA Negeri I Kabanjahe 23 Orang Lulus Jalur Seleksi (SNBP) TP 2023/2024

4

Turis Asing Asal Perancis Berhasil Dievakuasi TIM Gabungan, Kuat Dugaan Diserang Oleh OTK, Kasusnya Sedang Diselidiki Polres Tanah Karo

5

Cek Pos Tugu Juang Berastagi, Kapolda Sumut Irjen Pol Agung Setya Effendi: Saya menekankan pentingnya penerapan tindakan Preventif, Represif, dan Penegakan Hukum