Seorang Tokoh Katolik Australia Didakwa Pelecehan Seks Terhadap Anak
Australia - Kardinal George Pell, yang merupakan tokoh Katolik paling senior di Australia, didakwa melakukan pelecehan seks.
Dakwaan tersebut, menurut Kepolisian Negara Bagian Victoria, terkait dengan serangkaian insiden "masa lampau" yang diduga melibatkan Kardinal Pell.
Deputi Komisaris Kepolisian Negara Bagian Victoria, Shane Patton, mengatakan tuduhan yang dialamatkan kepada Kardinal Pell disampaikan lebih dari satu orang.
Kardinal Pell selama ini secara konsisten membantah dia terlibat pelecehan seks.
Bagaimanapun, pria yang kini berada di Takhta Suci Vatikan itu harus menghadap Pengadilan Melbourne pada 18 Juli.
Kardinal George Pell pernah diperiksa Komisi Penanganan Institusi terhadap Pelecehan Anak pada 2016 lalu. Saat itu dia mengaku tidak menindaklanjuti laporan seorang bocah mengenai pastor yang paedofil.
Kardinal Pell mengatakan bruder Edward Dowlan "berperilaku menyimpang dengan sejumlah bocah pria" di St Patrick's College di Ballarat, luar Kota Melbourne, pada 1974.
Kardinal Pell mengatakan peristiwa itu "disebutkan dalam percakapan biasa" dan bocah tersebut tidak memintanya untuk bertindak.
Bruder Dowlan, yang berganti nama menjadi Ted Bales, dipenjara tahun lalu atas tindakan pelecehan terhadap anak-anak pria, pada era 1970-an dan 1980-an.
Menanggapi pengakuan Kardinal Pell, Peter Blenkiron yang menjadi korban pelecehan bruder Dowlan, mengatakan Pell seharusnya menindaklanjuti laporan tindakan Dowlan.
Penyelidikan Komisi Penanganan Institusi terhadap Pelecehan Anak yang dibentuk pada 2013 di Australia menemukan bahwa 7% dari semua pastor Katolik di negara tersebut diduga telah melakukan pelecehan seks terhadap anak-anak pada periode antara 1950 hingga 2010.
Pada salah satu ordo, lebih dari 40% figur keagamaan di gereja dituding melakoni pelecehan.
Adapun orang-orang yang mengaku menjadi korban mencapai 4.444 anak di lebih dari 1.000 institusi Katolik yang tersebar di Australia. Mereka mengklaim dilecehkan pada periode antara 1980 hingga 2015. (bbc.com)