Macet Berastagi Yang Menahun, Angkot, PKL dan Parkir Berlapis jadi Momok , Ini Tanggapan DPRD Karo
Petunjuk7.com [ Kawasan Berastagi sudah menjadi langganan macet, terutama pada siang hari hingga sore. Banyaknya pedagang kakikima (PKL) berjualan di ruas jalan, hingga angkutan kota (angkot) yang seenaknya menaikkan dan menurunkan penumpang, membuat kawasan yang sudah ditata sedemikian rupa oleh Pemkab Karo tetap semrawut.
Pantauan wartawan , Senin 30/08/2021 , siang persimpang Tugu Kol sampai Pajak Roga sudah macet. Suara klakson kendaraan saling bersahut-sahutan. Sayangnya, jarang sekali ada petugas kepolisian maupun Dinas Perhubungan mengatur lalu lintas di kawasan tersebut.
Rio Tarigan penjual grosir dan enceran di simpang dekat Tugu Kol mengaku, macet baru terjadi sekitar pukul 14.00 siang, sedangkan pada pagi hari ruas jalan masih normal.
Ia menyebut, kemacetan terjadi karena angkot mengambil penumpang di tengah jalan, ditambah PKL yang bertumpuk berjualan di badan jalan.
“Jalan kecil, angkot banyak, ditambah PKL yang menyebabkan kemacetan. Saya berharap ada Polisi Lalu Lintas terlibih lebih Dinas Perhubungan supaya mengatur mobil mobil yang parkirnya sembarangan sehingga Berastagi ini tidak semrawut,” jelas Rio, saat dijumpai wartawan .
Pengakuan yang sama disampaikan Marlina, pedagang di dekat Toko Bandung Ia menyebut, kemacetan sering terjadi pada sore hari, karena banyak angkot dan pedagang mulai berjualan di ruas jalan pada sore hari.
Roma penjahit sepatu mengungkapkan, kemacetan sering terjadi saat sore hari. Ditambah parkir kendaraan tidak beraturan. “Jalan sempit, pengendara banyak, ya macetlah,” tukas Roma .
Sementara itu, Rahman, sopir angkot Sibayak mengungkapkan, pada sore hari penumpang angkot cukup banyak. Hal itu disebabkan, karena Pasar Berastagi cukup ramai dikunjungi pada siang dan sore. Ditambah, para pegawai kantoran pulang kerja.
“Saya sengaja ngetem nunggu penumpang di sore hari. Kalau kalau tidak ditunggu, mana ada penumpang,” imbuhnya.
Uji, sopir angkot Kama mengaku, kebanyakan mendapatkan penumpang di simpang dekat Ulina karena waktu itulah momen kesempatan mendapatkan penumpang.
Terpisah, Kepala Dishub Karo Gelora Fajar mengatakan, kemacetan disebabkan banyak pedagang yang berjualan di badan jalan, dan tidak sepenuhnya disebabkan angkot. Jika tidak ada pedagang yang membandel yang berjualan di badan jalan, Berastagi tidak akan semacet dan semrawut. Bagi pengendara pun sudah selalu kita ingatkan supaya jangan parkir berlapis , tapi selalu membandel ,
“Petugas sudah saya suruh seluruhnya bekerja dengan sepenuhnya, rambu-rambu telah dipasang di Berastagi jadi mulai besok kami benahi kembali ," ucapnya
Anggota DPRD Karo Dodi Sinuhaji mengatakan kemacetan di sepanjang jalan Vetran Berastagi, disebabkan angkutan umum dan parkir berlapis. Dishub perlu melakukan penataan ulang terhadap lokasi parkir serta membuat inovasi baru dalam menciptakan lalu lintas yang lancar dan mulus.
“Jangan Dishub tak bergerak dalam hal ini, nanti Berastagi tidak akan maju-maju di masa yang akan datang. Dishub harus lakukan terobosan baru dalam hal ini,” ujar kader PDI P ini.
Selanjutnya, Dishub Karo juga bisa memberlakukan sistem derek atau kempeskan ban mobil jika pemilik kendaraan masih bandel, supaya mereka jera dan pengendara lain takut memarkir kendaraannya.
Kepada pemilik kendaraan diminta mematuhi aturan dan rambu yang telah ada. Jangan dilanggar aturan tersebut, seperti tanda P yang artinya dilarang parkir.
”Mari bersama menjalankan aturan, demi lalu lintas aman, lancar serta mengurangi kemacetan. Pemilik kendaraan harus taat aturan,” tegas Dodi Sinuhaji yang lolos menjadi anggota DPRD Karo periode 2019-2024 .
" Dodi menambahkan meminta Dishub lebih giat lagi mengatur lalu lintas di kawasan itu.
Laporan : Sekilap