MENU TUTUP

Petani Menjerit Harga Sayur Terjun Bebas Pupuk Meroket

Kamis, 21 Juli 2022 | 07:59:23 WIB Dibaca : 722 Kali
Petani Menjerit Harga Sayur Terjun Bebas Pupuk Meroket
Loading...

Petunjuk7.com [ Sudah setahun harga pupuk dan obat-obatan pertanian meroket tajam, bahkan diantaranya mengalami kenaikan hingga 200 persen. Demikian pengakuan Adi , salah satu pengusaha pupuk di Kota Berastagi Kabupaten Karo Rabu (20/7). 

Dia menjelaskan naiknya harga pupuk juga mempengaruhi penjualan di tokonya. Ia mengaku semenjak pupuk dan obat-obatan pertanian mengalami kenaikan harga, pembeli semakin sepi. "Jangankan mau untung banyak, bisa bertahan di usaha ini saja sudah bersyukur," Katanya. 

Ia pun mengatakan tidak bisa berbuat banyak dan hanya pasrah dengan keadaan saat ini. Ketika ditanyai penyebab naiknya pupuk, Adi mengaku tidak mengetahuinya lebih rinci, hanya saja ia menambahkan bahwa belakangan ini beredar kabar, naiknya pupuk dan obat-obatan pertanian lainnya diakibatkan perang antara Rusia dan Ukraina. 

"Ngeri naiknya, dulu harga pupuk KCL itu harganya 280 Ribu Rupiah per sak setahun yang lewat, sekarang sudah naik jadi 900 Ribu Rupiah per sak," Tambah Adi.

Meski demikian, ia mengatakan bahwa saat ini stok dan ketersediaan pupuk masih cukup aman, bahkan beberapa jenis pupuk seperti kompos, organik, dan subsidi masih menumpuk di gudangnya karena minim pembeli. Ia menduga, hal itu terjadi karena turunnya harga komoditas sayur mayur di Kabupaten Karo. 

"Bagaimana petani bisa membeli pupuk, sementara harga brokoli 500 Rupiah, harga bibitnya aja sudah 300 Rupiah per batang," katanya.

Surbakti berharap agar pemerintah khususnya Dinas Pertanian Dan Peternakan Kabupaten Karo, segera turun ke lapangan melihat kondisi yang saat ini dialami oleh petani dan pengusaha pupuk. 

"Maunya Petugas Penyuluh Lapangan Dinas Pertanian Karo turun ke lapangan melakukan penyuluhan, bukan hanya di kantor dan membuat laporan 'Asal Bapak Senang'," Katanya. 

Sementara itu di lain tempat, Suriati br. Butarbutar salah seorang petani brokoli mengeluh akan kondisi saat ini. Ia mengatakan saat ini keadaan semakin mencekik petani sayur mayur, hal itu dikarenakan naiknya harga pupuk dan turunnya harga komoditas sayur di Kabupaten Karo. 

Belum lagi cuaca ekstrem dan hama yang semakin merajalela apabila tidak segera diatasi menggunakan obat-obat pertanian. 

"Sanggup gak sanggup harus di pupuk dek, karena bagaimanapun juga tanaman kami harus dipupuk agar bisa bertahan," Kata Suriati memelas. 

Ia menambahkan saat ini petani sudah banyak mengeluh, apalagi pemerintah masih belum memberikan bantuan apapun, baik dari pupuk maupun melakukan penyuluhan kepada petani.

Laporan : Sekilap

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Curah Hujan Diakhir Tahun Cukup Tinggi Melanda Kabupaten Karo, KUPT Tahura BB, Kamal Nasution: Longsor Kemarin Murni Akibat Hujan Karena Tanah Berpasir

2

Tiga Warga Asahan Ditemukan Meninggal Dunia dan Satu Merga Surbakti Dalam Insiden Longsor Di Desa Semangat Gunung

3

4 Korban Jiwa Yang Tertimbun Longsor Sudah Ditemukan, Camat Merdeka Elsa Maria: Pembukaan Jalan Terus Dilanjutkan

4

10 Korban Tertimbun Longsor 4 Sudah Ditemukan, Dandim 0205/TK Letkol Inf Ahmad Afriyan Rangkuti: Besok Dilanjutkan Pencarian Korban

5

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati