Usai Viral, Fans Messi dari Afghanistan Dapat Ancaman Kematian dari Taliban
Petunjuk7.com - Masih ingat anak kecil asal Afghanistan yang sempat viral karena menggunakan seragam replika bintang Barcelona, Lionel Messi, dari kantong plastik? Saat ini, sang anak sedang mendapat teror dari kelompok Taliban.
Murtaza, tujuh tahun, sempat menjadi viral di internet. Sebuah foto yang menunjukkan dirinya sedang mengenakan seragam Messi dari kantong plastik tersebar melalui media sosial dan menjadi perbincangan publik beberapa waktu lalu.
Pada bulan Desember tahun lalu, ia akhirnya dipertemukan dengan sang idola. Namun tidak ada yang menyangka bahwa pertemuannya dengan Lionel Messi mengakibatkan bencana hingga dirinya kesulitan untuk bersekolah.
Murtaza Dapat Ancaman
Ibu Murtaza, Shafiqa Ahmedi, mengungkapkan bahwa anaknya terus mendapatkan ancaman kematian dari kelompok Taliban setelah bertemu dengan Lionel Messi. Karena itu pula, sang anak tidak bisa melanjutkan sekolahnya dan terus bersembunyi.
"Saya berharap Murtaza tidak pernah menjadi terkenal. Itu membuat sebuah masalah besar bagi kami dan juga dia. Dalam dua tahun terakhir, kami tidak bisa membawanya ke sekolah," ujar Shafiqa dikutip dari Evening Standard.
Sekelompok kriminal melakukan pengancaman agar mendapatkan uang. Bahkan anggota Taliban mencoba memberhentikan bus sekolah setempat hanya untuk mencari Murtaza. Sebagian dari mereka berpikir bahwa keluarga Murtaza mendapat uang dari Messi.
Tiga pekan lalu, Murtaza beserta keluarganya harus pindah ke ibukota Afghanistan untuk menghindari ancaman itu. Mereka pun harus mengeluarkan uang sebesar 90 dollar (sekitar satu juta rupiah) perbulan untuk membayar sewa tempat tinggalnya.
Salah Anggapan
Paman Murtaza, Asif Ahmedi, berkata bahwa keluarganya mendapat paling sedikit 10 surat ancaman serta telepon. Semuanya datang dari berbagai kelompok kriminal yang mengancam akan menculik Murtaza jika tidak diberi uang.
"Karena dia menjadi terkenal, semuanya berpikir bahwa kami mendapat banyak uang. Tetapi kami hanyalah orang miskin," tutur Asif.
"Orang-orang bersenjata berkata, 'anda mendapat banyak uang dari Messi, dan anda harus memberi kami uang tersebut. Jika tidak, anak anda akan kami culik," sambungnya.
Kelompok kriminal memang berkeliaran bebas di Afghanistan, yang sedang dalam kondisi perang selama 17 tahun lamanya. Sebagian besar dari 38 juta penduduknya terpuruk dari segi ekonomi, sedangkan polisi dan tentara harus berurusan dengan Taliban setiap harinya.
Sumber:Bola.Net
Editor:Hap