Polres Siak Temukan Petunjuk Terkait Istana Siak
Siak - Kepolisian memberi sinyal, dapat jadi petunjuk 'kuat' terkait upaya pembakaran peninggalan bersejarah Istana Siak.
Kapolres Siak AKBP Barliansyah SIK mengatakan, petunjuk ini didapatkan setelah penyidik memeriksa sejumlah saksi dan mengamankan barang bukti di tempat kejadian perkara (TKP). Namun dia belum mau membeberkan lebih lanjut.
“Kalau petunjuk sudah ada, tapi tidak bisa saya jabarkan. Takutnya nanti makin kabur penyelidikannya. Beri waktu kepada kami untuk mengungkap ini. Kami tahu, besar harapan masyarakat agar kasus ini terungkap,” ujar Barliansyah, Selasa (9/1).
Mantan Kapolres Kepulauan Meranti ini melanjutkan, pihaknya akan bekerja semaksimal mungkin.
Secepat mungkin, agar persepsi yang terlanjur berkembang di tengah-tengah masyarakat segera terjawab.
Penyidik, kata dia, bekerja berdasarkan keterangan saksi dan bukti-bukti yang didapat di TKP.
“Setelah jelas dan sudah kami dapatkan pelakunya, tentu akan kami sampaikan ke publik,” sambungnya.
Ditemui terpisah, Bupati Siak H Syamsuar tak bisa menyembunyikan kekecewaannya begitu mengetahui istana yang menjadi landmark pariwisata Riau itu coba dirusak.
Sebab, kata dia, Istana Siak adalah bangunan bersejarah yang memiliki nilai historis tinggi. Tidak hanya milik Siak, Riau, tapi juga nasional.
“Kami prihatin ya, masih ada orang yang berbuat begini kepada aset kita. Orang yang berbuat macam ini adalah orang yang tidak waras. Apa faedahnya coba? Saya benar-benar tak habis pikir, “ kata Syamsuar.
Pemkab Siak, lanjutnya, sedang berjuang bagaimana Siak ini menjadi Kota Pusaka. Karena di dalamnya banyak terdapat peninggalan bersejarah. Salah satunya Istana Assyerayah Al Hasyimiyah.
Tapi tangan-tangan tidak bertanggung jawab justru berusaha merusaknya. Bupati juga tidak menampik ada kelalaian penjagaan di dalam istana saat peristiwa itu terjadi.
Penjaga tidak memperhatikan gerak-gerik orang karena menganggap pengunjung tidak terlalu ramai. Pengamanan dengan CCTV juga lemah, karena ternyata areal dalam CCTV-nya tidak berfungsi dengan baik. Inilah kemudian yang diminta Syamsuar untuk diperbaiki.
Sudah Dibuka Untuk Umum
Kadis Pariwisata Siak Dr Fauzi Asni yang menerima kunjungan Kadis Kebudayaan Riau Yoserizal Zen menyebut, hari ini Istana Siak sudah dibuka untuk umum.
Garis polisi yang sebelumnya melingkar juga sudah dilepas. Karpet, gorden dan baju patung yang terbakar juga sudah diganti.
“Besok (hari ini, red) insya Allah sudah kami buka. Semuanya sudah kami perbaiki. Yang terbakar juga sudah kita ganti,” sebutnya.
Fauzi menyebut patung yang terbakar itu sudah ada di sana sejak 1989. Itu merupakan patung pejawat keris Datuk Bentara Kanan.
“Iya sudah lama itu, kalau tidak salah sejak tahun 1989 sudah ada. Namanya pejawat keris Bintara Kanan,” ungkapnya.
Menanggapi alat pengintai CCTV diakui masih ada sudut-sudut yang belum dilengkapi CCTV dikarenakan jumlahnya yang terbatas.
Menurut Yoserizal Zen, dirinya menyarankan kepada dinas terkait di Siak untuk segera melaporkan secara tertulis ke Kemendikbud melalui Dirjen Kebudayaan.
Hal ini mengingat Istana Siak merupakan cagar budaya yang dilindungi Undang Undang. Menanggapi terbatasnya CCTV bahkan ada yang tak aktif, memang sedikit disayangkan.
“Mestinya istana semegah dan bernilai tinggi yang menjadi kebanggaan masyarakat Riau itu dilengkapi CCTV yang cukup,” ujarnya.
Sumber: Riaupos.co