• Follow Us On : 
Waspada! Indonesia Belum Steril dari Terorisme Ilustrasi. Foto:tribratanews

Peringatan BNPT

Waspada! Indonesia Belum Steril dari Terorisme

Selasa, 08 Agustus 2017 - 08:38:09 WIB
Dibaca: 2012 kali 
Loading...

Jakarta - Tidak ada satu pun provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia yang steril dari terorisme. Karena itu dia mengimbau semua pihak untuk meningkatkan kewaspadaan.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menegaskan demikian usai membuka pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 wilayah Sumatera Barat (Sumbar) di Padang, Senin malam (7/8).

"Itu fakta dari total lebih dari 1200 lebih teroris yang telah tertangkap berasal dari berbagai daerah. Memang mereka tidak sering pulang ke kampung halamannya, tapi kalau sampai mereka pulang dan menyebarkan ideologi kekerasan, apalagi sampai melakukan aksi, itu jelas tidak boleh terjadi. Dari situlah kita harus selalu waspada terhadap kelompok ini," tegasnya.

Dari berbagai data yang ia kumpulkan ada puluhan orang Minang yang 'terbawa' paham kekerasan tersebut. Beruntung mereka sudah tertangkap. Mereka berasal hampir di seluruh Provinsi Sumbar dan sebagian masuk jaringan ISIS. Bahkan pelaku penusukan dua anggota Brimob di Masjid Falatehan depan Mabes Polri, orang dari Sumbar yaitu Kabupaten Agam.

Suhardi yang berdarah Minang ini, menilai Sumbar memiliki kekhususan sendiri. Kalau dulu orang Padang lebih suka berdagang, sekarang dari kemajuan informasi teknologi, mau tidak mau semua menjadi rentan terhadap propaganda radikalisme dan terorisme ini. 

Dari hasil survei nasional, disebutkan orang Indonesia rata-rata bermain dengan gadget selama 131 per hari. Akibat globalisasi itu nilai-nilai tradisional Islam banyak tergerus dan terbawa ideologi transnasional.

Fakta itulah, lanjut Komjen Suhardi Alius, BNPT terus membuat kreasi dalam menjalankan program penanggulangan terorisme. Salah satunya pelatihan Duta Damai Dunia Maya 2017 di Padang. Kegiatan ini adalah kali keempat tahun ini, setelah di Bandung, Semarang, dan Malang.

"Kenapa berharap banyak pada generasi muda? Karena sasaran brain storming mereka adalah generasi muda. Karena itu, anak muda jangan hanya diisi pengetahuan saja, tapi juga ideologi dan agama. Makanya dengan duta damai ini kami mengkreasikan generasi muda untuk membantu BNPT melakukan kontra narasi di dunia maya dengan konten-konten damai dan positif," papar mantan Kapolda Jabar ini.(rmol.co)



Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER