Kampar - Elva Lestari (16) siswi di salah satu SMA Negeri di Bangkinang, Kampar, Riau, ditemukan tewas tenggelam di sungai. Ada dugaan korban bunuh diri setelah tak tahan dibully teman-temannya di sekolah.
"Pihak keluarga dalam keterangan kepada kita, menyebutkan jika korban pernah mengadu sering dibully. Dia sering diejek-ejek kawannya. Tak tahan dengan kondisi itu sehingga korban menceburkan diri ke sungai Kampar," kata Paur Humas Polres Kampar, Iptu Deni Yusri kepada.www.detik.com, Senin (31/7/2017).
Deni menjelaskan, jasad korban yang tenggelam di sungai Kampar ditemukan warga pada siang tadi sekitar pukul 13.30 WIB. Lokasi penemuan di Desa Batu Belah atau sekitar 1 Km dari lokasi korban terjun ke sungai dari Desa Kumantan di bagian hulu.
"Korban tadi sudah dibawa ke RSUD untuk dilakukan visum. Selanjutnya korban diserahkan ke pihak keluarga," kata Deni.
Lebih lanjut Deni menjelaskan, korban menceburkan diri pada Minggu (30/7) siang hari. Korban merupakan warga Bangkinang yang sengaja ke Desa Kumantan yang jaraknya sekitar 1 Km untuk menceburkan ke sungai. Pinggiran sungai Kampar di desa tersebut berpantai, namun semakin ke tengah semakin dalam.
"Saat korban akan menuju ke tengah, ada warga yang melihatnya dan sempat dicegah. Namun korban malah menjawab, 'aku mau mati saja'," kata Deni.
Ketika korban sampai ke tengah sungai, kata Deni, spontan korban pun hanyut. Warga yang melihat tadi langsung memberitahukan warga lainnya. Sempat dilakukan pencarian oleh warga dan pihak keluarganya. Namun korban baru ditemukan hari ini.
"Tadi pihak keluarganya menjelaskan ke kita, kalau korban selama ini sudah minta pindah sekolah. Alasannya karena korban sering dibully kawan-kawannya," kata Deni.
Sebelum Elva melakukan aksi nekatnya, kata Deni, beberapa hari terakhir korban sudah tidak mau sekolah lagi. Korban mendesak pihak keluarganya agar segera memindahkanya ke sekolah lainnya.
"Sebenarnya sebelum kejadian dugaan bunuh diri ini, pihak keluarganya berencana akan mendatangi pihak sekolah terkait keluhan korban," kata Deni.
Walau demikian, katanya, sekalipun korban sudah meninggal dunia, pihak keluarga akan tetap meminta klarifikasi ke sekolahnya.
"Pihak keluarga ingin tahu apa sebenarnya yang terjadi di sekolah itu. Katanya, biar jangan ada korban berikutnya yang dibully di sekolah," tutup Deni. (detik)