Jakarta - Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo menyebar ribuan sertifikat tanah dalam kunjungan kerja ke Jawa Tengah. Pembagian sertifikat tersebut bagian dari program strategis nasional dan reforma agraria pemerintah.
Saat mengunjungi Kabupaten Banyumas, presiden membagikan 2.187 sertifikat hak atas tanah kepada warga. Di hadapan ribuan warga yang berada di alun-alun Purwokerto, Presiden Jokowi menyatakan pembagian sertifikat dipercepat untuk mencegah terjadinya sengketa. "Kalau sudah pegang orang mau klaim, tidak bisa," ucap Jokowi dalam siaran pers yang diterima Tempo, Jumat, 16 Juni 2017.
Kepada pemilik sertifikat Jokowi berpesan agar memanfaatkan sertifikat dengan sebaik-baiknya. Bila ingin digadaikan untuk mendapatkan pinjaman bank, warga diminta melakukan perhitungan yang matang. "Kalau ambil (pinjaman) dipakai untuk modal kerja dan investasi, bukan beli barang mewah," ucap kepala negara.
Kemarin saat berada di Cilacap, Jokowi menyerahkan 2.550 sertifikat hak atas tanah di empat wilayah. Keempat daerah itu ialah Kabupaten Cilacap, Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Purbalingga, dan Kabupaten Wonosobo.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menuturkan ada 126 juta bidang tanah di seluruh Indonesia yang mestinya memiliki sertifikat. Tapi dari jumlah tersebut hanya 46 juta yang sudah memiliki bukti pengakuan.
Tahun ini, lanjutnya, pemerintah mematok target penerbitan sertifikatsebanyak 5 juta. Setiap tahunnya target akan ditambah. Jokowi mengatakan pada 2018 target penerbitan sertifikat mencapai 7 juta dan di 2019 sebesar 9 juta sertifikat. (tempo.co)