Petunjuk7.com - Rusak dan berlubang ditaksir mencapai kurang lebih 100 meter lebih berada di ruas Jalan Kapten Pala Bangun dari arah Lodah menuju Tugu Bambu Runcing, persisnya di Simpang Sentrum GBKP Kota Kabanjahe, Jalan Mumah Purba.
Padahal diketahui, jalan tersebut merupakan salah satu jalan utama pintu masuk Kota Kabanjahe, yang penanganannya dikelola oleh Satuan Kerja Wilayah I Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (Satker BBPJN) Kementerian PUPR mulai dari simpang Lodah sampai simpang sentrum GBKP, dan dari simpang sentrum GBKP menuju Tugu Bambu Runcing ditangani oleh Dinas PUPR Kabupaten Karo.
Untuk itu, diminta kepada Satker Wilayah I Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR maupun Dinas PUPR Kabupaten Karo agar segera memperbaiki ruas jalan tersebut sebelum kerusakan lebih parah lagi. Bahkan tidak tertutup kemungkinan dapat memicu terjadinya kecelakaan lalulintas, yang dapat merenggut nyawa.
Demikian Pantauan wartawan (25/11/2020 ) di jalan tersebut, terdapat beberapa titik lubang yang cukup besar berdiameter kurang lebih satu meter rusak dan berlubang, hingga memakan setengah badan jalan. Kendaraan yang melintas tampak berjalan perlahan, bahkan ada kendaraan yang sengaja melawan arus guna menghindari lubang tersebut.
Selain daripada itu, dengan kondisi jalan seperti ini membuat para pemilik kendaraan pribadi maupun pemilik angkutan kota dan angkutan lainnya, terpaksa mengeluarkan biaya ekstra untuk perbaikan kendarannnya.
Belum lagi kemacetan lalulintas yang kerap ditimbulkan akibat kendaraan harus berjalan sangat pelan di lokasi tersebut.
“Kalau begini biaya perbaikan kendaraan pun akan bertambah Pak . Terpaksa super ekstra hati - hati, apalagi kalau musim hujan,” salah satu supir angkutan kota yang kebetulan singgah menunggu penumpang tidak jauh dari lokasi jalan rusak tersebut yang mengaku bernama Ginting (45) kepada wartawan, Rabu (25/11/2020).
Sedangkan, seorang warga yang bermukim di Jalan Kapten Pala Bangun bernama Roniis (53) kepada wartawan, mengatakan, kerusakan tersebut selain menyulitkan pengguna jalan, juga mencederai nilai-nilai estetika dan keindahan ibukota Kabupaten Karo.
“Yang lebih mirisnya lagi, ketika turun hujan walau hanya dalam hitungan menit lubang itu sudah seperti kolam ikan di tengah jalan,” ucapnya. (KS)..