Petunjuk7.com - Jembatan Tiga Pancur yang berada di jalur evakuasi gunung api Sinabung tepatnya di perbatasan Desa Tigapancur dengan Desa Berastepu, Kecamatan Simpangempat, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara saat kondisinya tampak sudah berbeda.
Pasalnya, sebelumnya jembatan tersebut dinilai rawan, karena besi pengaman jembatan (railing) sudah banyak yang rusak. Bahkan, sebagian sudah tidak ada lagi. Namun, kini sudah diperbaiki dan dicat.
Demikian dikatakan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Karo, melalui Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas PUPR, Kabupaten Karo, Mitcon Purba, kepada wartawan, Kamis (12/12/2019), di Kabanjahe, mengatakan, pihaknya sudah melakukan perbaikan railing atau besi pengaman jembatan yang menggunakan anggaran pemeliharaan rutin jalan.
"Selain perbaikan railing, kita juga melakukan pengecatan pada besi dan bangunan pendukung jembatan,"
kata Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Karo, Mitcon Purba, didampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Karo, Binar Tarigan.
Budaya Karo
Pantauan wartawan, Kamis (12/12/2019) di lokasi, railing atau besi pengaman berikut tiang sandaran yang berada pada sisi kiri kanan jembatan, tampak sudah diperbaiki dan dicat dengan paduan warna kuning dan hitam.
Begitu juga trotroarnya. Sisi kiri kanan juga ikut tersentuh perbaikan. Selain itu, pada dinding trotoar, dihiasi dengan gambar: pengretret atau retret.
Diketahui, pengretret atau retret adalah ornamen khas yang terdapat pada rumah adat Karo bermotif gerga pada berbentuk mirip cicak.
Yang memiliki kaki empat, sebagai lambang struktur sosial pada masyarakat Karo, yakni; Sembuyak, Senina, Kalimbubu, dan Anak Beru.
Serta memiliki kepala dua, yang menggambarkan sepasang pengantin, yang kemudian bersatu menjadi satu tubuh.
Sejumlah warga yang setiap harinya melintas melalui jembatan tersebut, mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Karo, khususnya kepada Dinas PUPR Karo, yang memperbaiki jembatan Tiga Pancur tersebut.
"Kita mengucapkan terima kasih kepada pemerintah karena jembatan ini sudah dibagusin. Kemarin itu memang sudah rawan sekali, tapi ini sudah mantap dan cantik," ucap Dani Sembiring (45), yang bekerja sebagai supir mengangkut muatan Dolomit menjawab wartawan, Kamis (12/12/2019) saat berhenti, tidak jauh dari lokasi perbaikan jembatan. (KS).