Petunjuk7.com -Bupati Karo Terkelin Brahmana SH melakukan pengguntingan pita dan penandatanganan prasasti peresmian jembatan Napak Tilas Pahlawan Nasional Kiras Bangun (Garamata) di Desa Batukarang, Kecamatan Payung, Senin (29/7/2019).
Menurut Terkelin, harus ada kepedulian dalam menyediakan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan baru untuk mendukung pembangunan ekonomi. Ia menyebut, ini merupakan bagian dari visi dan misi Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karo.
“Pembangunan jalan dan jembatan memiliki daya dorong yang kuat terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan. Dengan demikian, desa harus terus memberi nilai tambah pada pertanian agar memiliki daya beli lebih tinggi,” tuturnya.
Lebih lanjut ia menuturkan, jembatan ini terbangun karena bangsa ini memiliki sejarah perjuangan yang panjang. Di Karo, jembatan ini dulunya merupakan napak tilas (bekas jejak) Pahlawan Nasional Kiras Bangun. Demikian juga pejuang seperti Komandan Batalyon I TNI Sektor III, Kapten Pala Bangun yang gugur dalam pertempuran di Bertah 7 Mei 1949 tidak jauh dari jembatan ini.
“Sejarah merupakan jejak dari suatu peristiwa. Nilai-nilai sejarah ini perlu dijunjung tinggi dan dikenang agar terasa cinta di tanah air. Kisah heroik dan patriotisme Kiras Bangun atau pejuang kita lainnya, dapat diwarisi dan diteladani serta diinternalisasikan dalam mengisi pembangunan,” pungkasnya.
Ia menyebut, militansi dan nasionalisme Garamata menjadi benteng pertahanan bangsa dari rongrongan dan infiltrasi ideologi bangsa asing pada jamannya. Menurutnya, hal ini harus menjadi renungan dan refleksi kita di era kekinian.
Keluarga Besar Kiras Bangun melalui Drs. Sastra Purba dalam kesempatan ini menuturkan bahwa Kiras Bangun atau yang ebih dikenal dengan sebutan Garamata (mata merah-merah) lahir di Desa Batukarang tahun 1852. Penampilannya sederhana dan berwibawa dengan gaya serta tutur bahasa yang simpatik.
Disampaikan, Kiras Bangun sendiri gugur pada 22 Oktober 1942 dan jenazahnya dimakamkan di Desa kelahirannya, Batukarang. Beliau dianugerahi gelar Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 9 November 2005 dalam upaya menerjemahkan Hari Pahlawan 10 November 2005.
Kepala Desa Batukarang Roin Andreas Bangun didampingi tokoh pemuda Frans Maradona Bangun, Sudarmin Bangun, Yakin Bangun dan Robert Tarigan SH berterimakasih kepada Bupati Karo yang telah menganggarkan pembangunan jalan dan jembatan ini. “Ini akan meningkatkan laju pertumbuhan masyarakat sekitar. Diharapkan agar pembangunan ini segera dituntaskan,” harap Roin.
Sebelumnya, Plt. Kepala Dinas PUPR Paksa Tarigan mengungkapkan, pembangunan ini bersumber dari APBD Karo 2017 dengan total dana sekitar Rp 4 miliar lebih. Rincian pembangunan ini yakni, pembukaan dan pembangunan jalan menuju Desa Batukarang hingga jembatan pertama 285 meter, kemudian mulai dibangun jembatan pertama dengan panjang 12 meter dengan lebar 5 meter.
Selanjutnya, dari jembatan pertama dibangun lagi sepanjang 286 meter, baru dibangun jembatan kedua dengan panjang 24 meter dengan lebar 4,5 meter. Kedalaman jurang 50 – 70 meter ke Sungai Lau Biang untuk penghubung Desa Batukarang dengan Desa Kuta Suah.” Tahun 2020 melalui anggaran DAK, peningkatan jalan ini akan dituntaskan,” tutur Paksa. (Sangap.S).