Petunjuk7.com - Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Pekanbaru, sampai minggu ke-46 tercatat 316 kasus.
Kasus tertinggi demam berdarah dengue (DBD) di Kota Pekanbaru terjadi di Kecamatan Tenayan Raya, yaitu 59 kasus. Setelah itu, Kecamatan Payung Sekaki yang mencapai 49 kasus.
"Tahun ini jauh lebih rendah dari tahun kemarin," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Diskes Kota Pekanbaru, Gustiyanti, pada Jum'at (23/11).
Penyebaran nyamuk pembawa DBD ini berkaitan dengan lingkungan tempat tinggal masyarakat. Jadi, hal itu juga berkaitan dengan prilaku masyarakat.
"DBD ini disebabkan oleh lingkungan. Selagi masyarakat tidak mendukung hidup bersih, itu pasti tetap ada kasusnya," katanya.
Program untuk menekan penyebaran DBD, terus dijalankan Dinas Kesehatan. Seperti kader jumantik, dan terus dilakukan penyuluhan kepada masyarakat.
Selain itu, jika ada yang terkena DBD, Puskemas di kecamatan masing-masing siap memberi pertolongan. "Jika ringan kita ada obat di Puskesmas, dan juga bisa kita rawat. Untuk nyamuknya kita ada menyediakan abate. Khusus untuk membunuh jentik nyamuk," jelasnya.
Abete itu kata dia bisa didapatkan secara gratis di Puskesmas. Kemudian Diskes juga melaksanakan fogging apabila memang ada masyarakat menderita DBD.
"Kita dari Diskes akan turun untuk memfogging rumah yang terkena DBD tersebut," pungkasnya. (Kominfo4/RD3)
Jumlah kasus DBD di Pekanbaru Minggu ke-46 Tahun 2018:
Sukajadi 18 kasus,
Senapelan 22 kasus,
Pekanbaru Kota 10 kasus,
Rumbai Pesisir 18 kasus,
Rumbai 18 kasus,
Limapuluh 18 kasus,
Sail 3 kasus,
Bukit Raya 21 kasus,
Marpoyan Damai 39 kasus,
Tenayan Raya 53 kasus,
Tampan 47 kasus,
Payung Sekaki 49 kasus
Total : 316 Kasus. (R.Hermansyah/Kominfo).