• Follow Us On : 
Warga, Almustan Girsang: Meluapnya Sungai di Desa Tongging Tahun 2011, Banjir yang Terbesar Tampak satu unit alat berat sedang menyisihkan bebatuan didalam aliran sungai Tongging, Rabu (24/10/2018). Foto:Petunjuk7.com

Warga, Almustan Girsang: Meluapnya Sungai di Desa Tongging Tahun 2011, Banjir yang Terbesar

Jumat, 26 Oktober 2018 - 20:59:46 WIB
Dibaca: 1864 kali 
Loading...

Petunjuk7.com - Peristiwa banjir pada tahun 2011 silam di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara masih terlintas diingatan warga.

Bayangkan, puluhan rumah yang berada dekat dengan aliran sungai Tongging terendam air.

Demikian disampaikan seorang warga, Almustan Gisrsang (72) kepada wwq.petunjuk7.com menceritakan peristiwa banjir yang melanda desanya yang berasal dari aliran sungai Tongging.

Dikatakan Almustan, banjir yang melanda Desa Tongging pada tahun 2011 silam, merupakan banjir terbesar yang pernah terjadi.

"Air hampir mencapai atap rumah," ungkap Almustan.

Apalagi, ungkapnya kala itu memasuki sore hari, sebelum datangnya banjir kondisi cuaca di wilayah Desa Tongging tidak turun hujan deras.

"Hanya gerimis saja. Tapi air sungai deras. Itu tandanya hujan deras di dolok (bukit) arah Aek Popo," tuturnya.

Tanda gerimis hujan sore hari, lanjut Almustan, berlanjut memasuki malam hari.

Saat ia tertidur lelap pada malam hari, hujan gerimis berubah menjadi hujan deras.

" Waktu deras itulah tiba - tiba aliran sungai Tongging meluap ke rumah warga," kenang Almustan.

Banjir datang pada subuh dini hari. "Sekitar jam 2 pagi sampai jam 4 pagi air datang memasuki kampung," ungkapnya.

Lantas, karena banjir datang, dia bersama istrinya langsung mencari lokasi yang aman sebagai perlindungan ke arah dataran tinggi.

"Pokoknya warga langsung bergegas mencari tempat yang aman," kenangnya.

Seisi rumah, mulai dari peralatan dapur dan lemari terendam air.

" Hanya baju yang dibadan yang bisa dibawa, mencari tempat yang aman," sebutnya.

Almustan menjelaskan, banjir yang datang tersebut membelah tiga aliran sungai Tongging.

"Satu arah timur, satu arah barah dan satu arah ke danau Toba," ungkapnya.

Almustan yang telah bermukim di Tongging selama 40 tahun, banjir tahun 2011 silam, jelasnya, menilai banjir yang terbesar yang hampir mencapai atap rumah warga.

"Memang kalau sekali 5 tahun atau 6 tahun sungai Tongging selalu dilanda banjir. Tapi sebesar tahun 2011," bebernya.

"Ada pohon mangga di dekat rumah warga, ditaksir air mencapai 2 meter," kenangnya.

Ditambahkannya, peristiwa banjir ya g terjadi pada awal tahun 2018 kemarin.

"Banjir kemarin beda banjir tahun 2011 lalu. Maka kalau banjir datang, warga jadi cemas," tutupnya.

Diberitakan sebelumnya, Sore ini, Rabu (24/10/2018) satu unit alat berat merek Volvo berada didalam didalam aliran Sungai Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara.

Tampak alat berat tersebut mengangkat satu-persatu bebatuan yang berada didalam aliran sungai Tongging, guna menghindari pendangkalan sungai. Apalagi, atas kehadiran alat berat tersebut menjadi tontonan bagi warga sekitar.

Kemudian, puluhan Warga Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara khawatir sekitar Pukul 01: 00 WIB, Senin (15/10/3018) dini hari tadi.

Pasalnya, aliran sungai Tongging hampir meluap memasuki pemukiman warga. Tampak, warga keluar dari rumah melihat kondisi sungai. Memang hujan kala itu turun sejak  Pukul 20:00 WIB, yang mengguyur Desa Tongging.

Apalagi kondisi aliran sungai saat itu, arus aliran tampak deras yang berisi bebatuan bercampur tanah warna kuning.

"Kalau disini, hujan deras kekhawatiran kami terhadap sungai Tongging jika meluap dan membanjiri rumah," ungkap Helena Boru Munthe (63) kepada www.petunjuk7.com, Senin (15/10).

" Bunyi gesekan bebatuan dari aliran sungai pertanda air sungai akan besar," ungkapnya.

Helena menjelaskan, meluapnya aliran Sungai Tongging pernah terjadi memasuki awal tahun 2018 silam. Puluhan rumah warga dimasuki air bercampur tanah dan bebatuan.

Selain itu, memang pernah terjadi beberapa tahun sebelumnya, yang ketinggian air mencapai satu (1) hingga dua (2) meter mengarah ke pemukiman warga.

"Binanga (sungai) kadang meluap. Tapi memang jarang terjadi," sebutnya.

Ditambahkannya, aliran sungai Tongging yang mengkhawatirkan warga Senin (15/10) tersebut tidak terjadi.

"Rasa was - was dan warga mulai khawatir. Tetapi sungai tidak meluap," terangnya.

Bakar Kayu

Menurut tradisi kepercayaan warga Desa Tongging, apabila sungai Desa Tonggung meluap warga saling bersahutan memanggil warga yang lainnya. Apalagi yang bermukim dekat dengan sungai.

"Huta, (kampung) huta, huta," sebut sebut seorang warga kala mengetahui aliran sungai Tongging hampir meluap.

"Kalau memanggil: huta, huta, huta itu artinya ada banjir," jelas Helena.

Selain itu, tampak warga membakar kayu bakar ditengah warga mengetahui aliran sungai Tongging hampir meluap.

"Kalau membakar kayu, artinya supaya 'penghuni' sungai tahu bahwa disini ada pemukiman atau kampung warga (hutan). Itulah kepercayaan warga disini," tutupnya seraya .

Kekhawatiran warga Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Propinsi Sumatra Utara, akan datangnya banjir sekitar Pukul 01:00 WIB, dini hari tadi tidak terjadi. Rasa was - was warga tampak berkurang.

Akan tetapi, peristiwa tersebut tidak dapat dipastikan. Sebab, banjir awal tahun 2018 silam, persis yang terjadi dini hari tadi.

"Seperti semalam lah pernah terjadi. Namun tiga hari lagi baru datanglah banjir," ungkap Almustan Girsang (72) mengenang banjir yang pernah menimpa desanya pada awal tahun 2018 silam.

Almustan menyampaikan, yang namanya banjir tidak dapat terakkan. Sebab, faktor hujan sebagai penyebab, kadang datangnya banjir.

"Memang sekarang di binanga (sungai) sedang perbaikan disemenisasi," sebutnya.

Bebatuan

Sejak Pukul 01:00 WIB hingga Selasa (16/10) pagi, sebagian warga ada yang tidak tidur, tujuannya untuk mengantisipasi apabila banjir datang. Namun banjir tersebut tidak datang.

"Begitulah kondisi sungai Tongging, kalau airnya deras," terang Almustan.

Saat ini kondisi aliran sungai Tongging tampak berisi materil bebatuan besar dan kecil.

Padahal, baru saja dilakukan pengerukan menggunakan alat berat. Karena saat ini bantaran sungai sedang tahap perbaikan. Menurut warga bebatuan tersebut dibawa oleh derasnya air.

Untuk diketahui, Desa Tongging merupakan wilayah dataran rendah yang persisnya berada dekat dengan danau Toba, atau di kawasan tifografi bebukitan Kecamatan Merek. Apalagi, sungai Tongging mengalir dari bebukitan Desa Aek Popo. (Sangap.S/Rij).


















Loading...

Akses petunjuk7.com Via Mobile m.petunjuk7.com
TULIS KOMENTAR
BERITA TERKAIT
BERITA LAINNYA
Loading...
KABAR POPULER