Petunjuk7.com - Polisi memburu pria berinisial S, pemilik rumah mewah dan pengoplos miras maut yang membuat puluhan warga di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat tewas.
"Yang pemilik rumah, yang ngoplos itu sedang dikejar. Inisialnya S," kata Kapolda Jabar Irjen Agung Budi Maryoto kepada wartawan di Jalan Raya Limbangan, Balubur Limbangan, Rabu (11/4).
Miras oplosan merenggut 52 nyawa warga Jabar. Jumlah tersebut tersebar di Kabupaten Bandung, Sukabumi dan Kota Bandung.
Dari tiga kejadian itu, polisi menangkap 8 orang yang bertindak sebagai penjual dan peracik miras oplosan.
Total semua 8 orang diamankan. Palabuhanratu empat, tiga di Cicalengka. Itu penjual, peracik," katanya.
Meskipun kejadian di Kabupaten Bandung, Kota Bandung dan Sukabumi berlangsung dalam waktu yang berdekatan, Agung memastikan tidak ada kaitan dari tiga kejadian tersebut.
Sementara itu, polisi telah mengantongi hasil uji labolatorium kandungan miras oplosan yang menewaskan 41 orang di Cicalengka. Miras oplosan maut itu mengandung methanol, alkohol yang biasa terkandung dalam spirtus.
Untuk mencegah korban akibat miras oplosan terus berjatuhan. Agung telah mengintruksikan jajarannya untuk memberantas peredaran miras oplosan khususnya di Jawa Barat.
"Kita akan razia masiv dibantu semuanya. Sehingga Jabar bebas dari miras," tandas Agung.
Sementara itu Polres Sukabumi Kota (Sukot) mengamankan ratusan botol minuman beralkohol (minol) dari sejumlah titik.
Kapolres Sukabumi Kota, AKBP Susatyo Purnomo menjelaskan minol itu diperoleh dari sejumlah toko kelontongan dan toko jamu dan sengaja tidak dipajang secara bebas.
Ada 600 botol minol berbagai merk disita polisi, selain itu ada juga biang miras fermentasi yang dibungkus dalam botol air mineral.
"Mereka menjualnya sembunyi-sembunyi, untuk mengungkap penjualan minol ini kami menggunakan petugas yang menyamar berbekal informasi dari warga akhirnya ratusan botol ini kita amankan dari para penjual," kata Susatyo didampingi Kasat Narkoba, AKP Maolana dan Kasat Sabhara, AKP Dedi, Rabu (11/4/2018).
Susatyo menegaskan insiden miras oplosan yang merenggut nyawa di beberapa daerah diharapkan mampu menjadi momentum genderang perang terhadap peredaran miras secara ilegal.
"Ada komunitas peminum miras ini sengaja meracik dengan bahan-bahan yang menurut mereka mungkin sebuah inovasi rasa baru padahal secara medis belum tentu aman dikonsumsi. Campurannya macem-macem, nah ini kita pelajari agar tidak terjadi di wilayah hukum Polres Sukabumi Kota," lanjutnya.
Sumber:Detik.com