Sumatera Utada- Budidaya bawang kembali berjaya di Haranggaol Horisan, Kabupaten Simalungun. Dimana sekira 6 tahun lalu, budidaya bawang minim di daerah itu akibat banyak petani beralih ke keramba jaring apung (KJA).
"Dulunya (6 tahun lalu) banyak petani beralih ke KJA dan sebagian enggan menanam bawang, karena PH tanah tidak mendukung. Sekarang sudah kembali diminati petani," kata petani Haranggaol Konser Haloho.
Dia mengatakan, bawang yang ditanaman petani mayoritas varietas maja dan batu ijo. Ada juga bawang merah goreng. Rata-rata hasil produksi setiap musim panen (per tiga bulan) mencapai sekira 20 ton hingga 30 ton se-kecamatan itu.
"Itu artinya, budidaya bawang kembali berjaya di Kecamatan Haranggaol Horisan setelah sekian lama 'mati-suri'. Mudah-mudahan ke depannya, komoditi bawang tetap menjadi kebanggaan Haranggaol seperti dahulu," kata Konser.
Hal senada juga dikatakan petani R Sinaga. Disebutnya, petani sudah kembali menikmati tanaman bawang. Tantangan yang dihadapi petani saat bercocok tanam, adalah serangan hama penggerek daun yang bisa membuat gagal panen.
Sumber:Hariansib.co