Trotoar Di Jalan Veteran Berastagi Dipenuhi PKL, Pejalan Kaki Harus Mepet ke Bahu Jalan Dan Membahayakan Nyawanya
Petunjuk7.com, KARO [ Trotoar di Jalan Veteran Berastagi tepatnya di antara Terminal sampai dengan Bioskop Ria Berastagi jadi tempat berjualan sejumlah pedagang kaki lima (PKL). Dalam pantauan wartawan di lokasi, ada PKL yang berjualan makanan, minuman, baju bekas, baju baru, sepatu, tas, dompet, kaos kaki, dan aksesoris rumah tangga, di atas trotoar.
Ada juga pedagang yang sedang mendorong lalu mengangkat gerobaknya ke atas trotoar. Gerobak PKL hampir menutupi jalur pejalan kaki. Bahkan gerobak jualan mereka berada di jalur kuning untuk penyandang disabilitas.
Trotoar yang seharusnya bisa dilalui pejalan kaki dengan dua arah, kini hanya bisa dilalui pejalan kaki dari satu arah. Akibatnya, pejalan kaki harus berjalan di badan jalan karena trotoar dipadati PKL.
Padahal, di lokasi terdapat petugas Satpol PP sering melakukan jaga - jaga tapi tidak ada penertiban sama sekali.
Sedangkan dilokasi parkir kenderaan digunakan sebagai lahan parkir motor dan sebagian ada juga pedagang yang berjualan di badan jalan tanpa memikirkan kemacetan dan kesemrautan Kota Berastagi.
Salah satu warga yang melintas, Ardy Tarigan (50) menyayangkan trotoar sudah kehilangan fungsi utamanya. Dari hari ke hari, sebagai pejalan kaki, Ardy tidak bisa lagi menggunakan fasilitas tersebut dengan leluasa. “Sayang banget trotoar untuk pejalan kaki harus dibagi-bagi juga sama pedagang. Kita kalau jalan jadi gak nyaman aja,” ucap Ardy saat diwawancarai wartawan, Minggu 10/11/2024.
Pengguna jalan lain, Yusuf Sembiring (44), merasa terganggu dengan PKL yang berjualan di atas trotoar. Yusuf mengaku, jika dalam kondisi terpaksa, ia menggunakan bahu jalan yang hampir mepet ke badan jalan untuk bisa melintas. Meski ia sadar betul, hal itu sangat membahayakan nyawanya. “Keganggu banget kalau lagi jalan. Jadinya saya suka pilih jalan mepet-mepetan sama motor atau mobil yang lewat,” ujar Yusuf.
Pejalan kaki bernama Hasan Saragih (53), menilai keberadaan trotoar yang digunakan untuk berjualan sering terlihat di kota-kota besar, termasuk Berastagi dan Kabanjahe. Menurutnya, trotoar tidak berfungsi dengan baik akibat ketidakmampuan aparat setempat. “Coba dicek lagi penertibannya gimana. Trotoar yang banyak dipakai dagang itu karena mungkin kurangnya penertiban, atau ada tapi gak didengar.
" Saya berharap kepada Pemkab Karo khususnya Dinas Perhubungan dan Satpol PP supaya sigap dalam menangani masalah ini, jangan cuma jadi penonton saja didalam kesulitan masyarakat khususnya pengguna jalan, ini kok dibiarkan saja sih, tertipkanlah, tolonglah ditanggapi keluhan masyarakat, seriuslah bekerja, kalau tidak mampu dalam menangani permasalahan ini, silahkan mundur saja dari jabatannya, masih banyak kok yang mampu dalam mengatasi permasalahan ini, dari - dari dulu permasalahan ini, tapi tidak selesai - selesai, " ucap Saragih.
Laporan : Surbakti