Warga Ini Berharap Penanganan Covid - 19 di Karo tak Sebatas Serimoni
Petunjuk7.com - Pandemi Covid - 19 di Kabupate Karo, Propinsi Sumatra sepertinya seolah - olah tidak ada lagi, karena kebanyakan masyarakat tidak lagi peduli dengan penyakit yang berbahaya tersebut. Bahkan, warga pun tidak takut lagi terkena wabah penyakit tersebut.
Pasalnya, kegiatan kerumunan pun tidak terbendung lagi karena tidak ada ketegasan dari Satuan Gugus Tugas yang di Ketuai Bupati Kabupaten Karo, Terkelin Brahmana, SH., MH.
Yang mana, sebagian sekolah di Kabupaten Karo sudah melakukan pembelajaran dengan cara tatap muka.
Lantas masyarakat memberi penilaian. "Menurut saya, pandemi Covid -19 ini tidak ada lagi di daerah kita ini, karena saya lihat, tiap hari ada kegiatan pesta bahkan protokol kesehatan pun tidak ada lagi, apalagi pengawasan dari Satuan Gugus Tugas, eh mana ada lagi itu," nilai warga Kota Berastagi,
Juna Ginting ketika di konfirmasi wartawan pada Selasa 16/03/2021 sekitar Pukul 09:30 WIB.
Sementara untuk biaya penanganan Covid- 19 tahun ini, dana untuk penanganan Covid -19 sangat besar. Coba kita bayangkan, APBD Kabupaten Karo seumpamanya kurang lebih 1 triliun, dan hampir nanti 40 persen nanti Untuk penanganan Covid - 19, baik pembuatan kembali Pos Covid -19 atau pembelian vaksin maupun alat - alat untuk kesehatan seperti masker dan lain sebagainya. Jadi menurut saya, mending nanti anggaran tersebut di tarik kembali dan di gunakan untuk pembangunan infrastruktur. Kalau kesitu nanti di gunakan Pemerintah Kabupaten Karo ini sudah pasti kelihatan hasilnya. Ini untuk apa dilakukan sosialisasi kalau tidak di jalankan masyarakat. Bahkan sebatas serimoni saja kadang - kadang sosialisasi atau himbauan tentang Covid - 19 ini," sebutnya.
Juna pun berceita soal anggaran dana Covid -19 yang ada di desanya.
"Macam di desa saya ya , saya lihat anggaran untuk penanganan Covid 19 ini, saya lihat di baliho itu, ada berkisar Rp135 juta. Pada hal kerjanya cuma nyemprot aja di persimpang desa. Sesekali di semprotkannya disinfektan itu ke permukiman dan perumahan penduduk. Entah apa saja pun di belinya kita tidak tahu. Ngerinya anggarannya itu, masa untuk penyemprotan saja habis Rp135 juta . Jadi harapan saya sebagian masyarakat Kabupaten Karo, tolonglah dibuat kebijakan yang tegas untuk penanganan Covid -19 ini. Kalau sebatas serimoni saja, mending anggaran itu di bangunkan ke jalan - jalan yang rusak di Kabupaten Karo ini," ucap Juna. (S.Surbakti).