MENU TUTUP
Bumi Turang

Tukang Semir Sepatu Itu Kini Jadi Danyonif 125/ Si'mbisa...

Kamis, 11 Maret 2021 | 14:54:04 WIB Dibaca : 6481 Kali
Tukang Semir Sepatu Itu Kini Jadi Danyonif 125/ Si'mbisa... Danyonif) 125/Si'mbisa, Letkol Inf Anjuanda Pardosi bersama Keluarga. Foto: S.Surbakti.
Loading...

Petunjuk7.com -  Ternyata bagi
Letnan Kolonel Infantri Anjuanda Pardosi, SE.,  M., Si., masih teringat bagaimana sebelum menjadi seorang abdi negara.

Ajuanda kala itu sebelum menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) pernah mengalami hidup susah.

Ia tidak pernah membayangkan jika bisa menjadi seperti sekarang ini. Komandan Yonif (Danyonif) 125/Si'mbisa ini merupakan anak ke tujuh (7)  dari 7 bersaudara yang di kandung oleh Yohana br Pasaribu (Ibu) dan Amintas Pardosi (Ayah)  berprofesi sebagai petani.

Anjuanda Pardosi lahir di Desa Parsoburan Kabupaten Tobasa, pada tanggal 21 Desember tahun 1977 silam.  Ajunda menceritakan bahwa ia tidak pernah membayangkan jika dirinya bisa menjadi seperti sekarang ini.

Hal tersebut dikatakannya karena melihat latar belakang keluarga yang dulunya hanya hidup pas - pasan.

"Pekerjaan orang tua saya hanya petani biasa, saya lahir di Kabupaten Tobasa. Selepas menamatkan Sekolah Dasar di Santo Pius Parsoruan, Tobasa, keluarga kami pindah ke Kabupaten Karo." Aku Ajuanda kepada www.petunjuk7.com, Kamis (11/4/2021) yang baru pulang usai penugasan dari Pamtas RI - PNG Yonif 125/Si'mbisa sebagai Dansatgas.

"Di Kabupaten Karo saya melanjutkan Sekolah Menengah Pertama di Xaverius Jalan Katepul Kabanjahe. Awalnya saya tinggal bersama saudara di lingkungan Batalyon Infanteri 125/Si'mbisa Kabanjahe sampai menyelesaikan kelas satu (1) di kelas 2 ( dua ) SMP, saya memilih tinggal di rumah kost bersama dua orang teman."

Menyadari ekonomi keluarga yang pas - pasan, usai pulang  sekolah ia harus bekerja mencari uang.

"Saya cari profesi sampingan sebagai tukang semir sepatu.  Saya masih ingat waktu itu, saya menjadi tukang semir sepatu pada tahun 1991," kenang Ajuanda.

"Dengan sadar saya melakukan pekerjaan itu untuk bisa membiayai sekolah sendiri dan pendidikan yang saya cita - citakan. Kesadaran ini bertumbuh karena pesan ayah yang selalu mengajarkan tentang kunci kehidupan agar tetap tekun, sabar, tidak sombong serta suka menolong," tutur Ajuanda.

Ajuanda mengaku menjadi  tukang semir sepatu sekitar satu tahun, demi sekolah melanjutkan mimpinya.

"Setelah berhasil menamatkan SMP, saya melanjutkan masuk di SMA Negeri 1 Kabanjahe," sebut Ajuanda.

"Di Sekolah Menengah Atas pun saya tetap menghiasi waktu kosong sebagai tukang semir seusai pulang sekolah. Kadang, bukan hanya sebagai tukang semir sepatu saja, pekerjaan lain pun saya lakukan guna meringankan beban orang tua untuk meneruskan study saya ke Perguruan Tinggi," ujar Ajuanda.

Ajuanda setelah menamatkan SMA, ia sempat kuliah di PTKI (Perguruan Tinggi Teknologi Kimia) Kota Medan.

Namun di semester ( VI ) sekitar tahun 1998 ia memutuskan berhenti kuliah.

Karena cita - citanya ingin anggota TNI. Ia memilih untuk melanjutkan pendidikan di Akademi Militer (Akmil).

"Kala itu, lantaran krismon (krisis moneter), saya memilih jalur pendidikan Akmil. Tidak dikenakan sepersenpun biaya masuk Akmil,” katanya tersenyum.

Ajuanda lulus di Akmil pada Tahun 2002.  "Walau saya telah lulus di Akmil, saya tetap mengejar mimpi saya yang sempat tertunda yaitu melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi. Maka di saat bertugas di Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Kostrad), saya melanjutkan pendidikan Strata -1  (S1) fakultas ekonomi hingga meraih gelar M.Si., ( Strata-2 ) di Bandung, Jawa Barat," kata Ajuanda kembali tersenyum.

"Pada tahun 2007, saya menikah dengan Astianda Br Pasaribu. Dan saat ini kami sudah di karuniai dua (2) orang Anak yakni Abigail Aminter Pardosi (putera ) dan Clarayuke Amelia Pardosi (putri," kata Danyonif 125/ Si'mbisa.

Terhitung sejak 14 Maret 2019, Mayor Infanteri Anjuanda Pardosi resmi menjabat Komandan Batalyon Infanteri 125/Simbisa.

Tongkat komando Yonif 125/ Simbisa diserahkan Komandan Brigade Infanteri (Danbrigif) Kolonel Inf. Freddino Janen Silalahi kepada Juan, dalam upacara serah terima jabatan Danyonif 125/Simbisa dari Letnan Kolonel Inf. Victor Andhyka Tjokro kepada Mayor Inf. Anjuanda Pardosi.

"Di akhir sebaris cerita ini saya ingin menyampaikan apa yang kini saya terima dan miliki merupakan buah hikmah dari keteguhan, kesabaran, dan menjalankan nasihat orang tua. Prinsip hidup ini juga saya tanamkan kepada kedua anak saya. Semoga kisah ini bisa di ambil manfaat nya buat para pelajar di kabupaten ini," tutup Ajuanda.

Riwayat Pendidikan:

1. SD St Pius Parsoburan tahun 
    1989
2. SMP RK Xint Xaverius
     Kabupaten  Karo 1992, SMA N   
     1 Kabanjahe tahun 1995.
3.  PTKI 1998, Akademi Militer 
      tahun 2002.

Riwayat Kesatuan:

1. Tahun 2003 s.d 2004 Kodam
     XVII/Cendrawasih.
2.  Tahun 2004 s.d 2016 Kostrad.
3.  Tahun 2016 s.d 2017
       Seskoad, Th 2017 s.d 2019
       Korem 022/PT Dam I/BB.
4.  Tahun 2019 s.d Skrg Yonif.       
      125/SMB

Riwayat Penugasan:

1. Tahun 2006 Malaysia.
2. Tahun 2010 Singapura.
3. Tahun 2012 Pamtas RI-PNG.
4. Tahun 2020 Pamtas RI-PNG. (S.Surbakti).

Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si