MENU TUTUP
Air Kotor

Banjir di Pekanbaru, dr Lia Pakpahan SpDV: Hindari Penyakit Bakteri dan Kuman

Jumat, 12 Mei 2017 | 12:33:39 WIB Dibaca : 3842 Kali
Banjir di Pekanbaru, dr Lia Pakpahan SpDV: Hindari Penyakit Bakteri dan Kuman dr Lia Pakpahan, SpDV. Foto: Hap.
Loading...

Pekanbaru- Banjir yang melanda di beberapa titik di Kota Pekanbaru, akhir - akhir ini kerap terjadi hingga saat ini.

Tak terelakkan, ditengah pemukiman warga, terkadang air masuk kedalam rumah.

Selain itu ditengah jalan raya kerap ditemukan air tergenang yang harus dilintasi warga.

Nah, akibatnya sumber - sumber penyakit menanti warga. Contohnya, seputar area Panam, Kecamatan Tampan, Kecamatan Payung Sekaki dan lain - lain kerap dilanda banjir.

"Air kotor tentu banyak kuman dan bakteri.  Penyebabnya kuman dan bakteri, penyakit kulit mulai dari inveksi sampai jamur. " sebut dr Lia Deptina Pakpahan SpDV kepada www.petunjuk7.com Jumat (12/5) diruang kerjanya di RS Jiwa Pekanbaru.

Spesialis kulit dan kelamin ini menerangkan, penyakit dominan pada saat banjir adalah bakteri dan jamur menyerang tubuh manusia.

"Penyakit kulit inveksi. Bakteri inveksi jamur. Penyakit jamur kayak kurap. Bisa Luka - luka dikulit, kayak luka- luka kayak kudis berasal dari banjir. Yah airnya yang kotor. Kalau kena banjir kalau tidak dibersihkan dengan air bisa kena penyakit, "tuturnya.

Lia menjelaskan, pasien yang datang ke klinik tempatnya bekerja, dia sarankan agar tetap menjaga kesehatan tubuh dan menjaga kebersihan.

"Yah banyak pasien datang kesini ada juga penyakitnya karena banjir. Mau apapun penyakitnya, pada dasarnya, apapun penyebab penyakit berhubungan dengan ketahanan tubuh. Tetap makan makanan bagus dan makan makanan yang sehat dan bergizi. Kondisi tubuh tetap fit. Supaya tidak jatuh sakit." Sarannya.

Selain itu lanjutnya antisipasi saat datang banjir perlu menggunakan alat pengamanan atau pelindung tubuh.

"Kalau pas banjir badan harus tetap dliindungi dengan bersih. Kalau sudah ada kena air. Dibersihkan dengan air bersih dan pakai sabun. Kalau banjir terus, pakai pelindung kaki, seperti pakai plastik melindungi kaki, tidak harus pakai sepatu bot. Kalau kuku kaki kan bisa masuk kuman dan bakteri. Lama - lama bisa gatal dan bernanah. Untuk anak harus dilingdungi dengan pakai sendal, dan sepatu," cetusnya.

Lia menambahkan, bakteri yang ditakuti saat banjir adalah kuman - kuman yang menginveksi kulit.

"Banjir hitungan akut dan cepat. Yaitu bakteri - bakteri yang didalamnya terdapat kuman - kuman yang menginveksi dikulit." Katanya.

Ditanya apakah bakteri dan kuman bisa berubah karena kerap kena banjir?

"Bisa berubah. Bisa jadi tambah parah. Kalau gk ditangani bisa parah. Mulai dari kecil, tambah besar besar. Contohnya dari kaki  gatal - gatal bisa gatal - gatal sampai ke tangan. Dari kaki bisa awalnya diobati dengan saleb, tapi kemudian harus diobati dengan obat makan. Kan jadi repot. Mengobati yang simple daripada beratkan. Kalau untuk pencegahan, sebanyak apapun kuman yang masuk kebadan kalau kita fit, kuman dan bakteri tidak akan masuk kebadan. Tetapi jumlah sekecil apapun penyakit yang masuk, kalau kita tidak fit dan bisa drop jumlah penyakit yang masuk bisa bertambah besar. Jadi tetap harus jaga kondisi badan dan jaga kebersihan badan yang utama." Cetusnya. (Hap)





Loading...
Berita Terkait +
Loading...
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Longsor di Kawasan Tahura, Arus Lalulintas Berastagi - Medan Macet Total, Kasi Humas Aiptu Budi Sastra Surbakti: Tetap Waspada dan Hati Hati

2

Danramil 05/PY Letda Inf Sahnan Tambunan Hadir Saat Proses Mediasi Siswa SMA N Tiganderket Disaksikan Kacab Wilayah IV

3

Terlibat Dalam Perkelahian, Danramil 05/PY dan Kapolsek Payung Berhasil Memediasi Siswa SMA N 1 Tiganderket

4

Dukung Ketapang, Forkopimda Kabupaten Karo Launching Gugus Tugas Polri Program Prabowo dan Gibran

5

Prajurit Batalyon 125/Si