Naik Jadi 33 Orang Positif, Ini Penilaian Legislator Karo Firman F Sitepu Soal Penanganan Covid 19
Petunjuk7.com.- Anggota DPRD Kabupaten Karo, Firman Firdaus Sitepu, SH., menilai penanganan Covid 19 di Kabupaten Karo masih lamban dalam mengatasi penyebarannya.
Karena lanjutnya, saat ini sudah ada tiga puluh (33) orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang dirawat di sejumlah rumah sakit.
"Selama ini, kami menilai kinerja pihak eksekutif masih tergolong lamban dan gerakannya terkesan sporadis dan sepotong-potong. Soal penanganan yang sepotong-potong, Pemkab Karo dan GTPP (Gugus Tugas Percepatan Penanganan) Covid-19 seharusnya tidak berfokus pada masalah di hulu saja. Melainkan masalah - masalah di hilir yang sampai saat ini dianggap kurang diperhatikkan," ungkap Firman Firdaus Sitepu kepada wartawan di sela mengikuti acara rapat dengan eksekutif di gedung DPRD Kabupaten Karo, Jalan Veteran Kabanjahe, Rabu (15/07/2020) sore.
"Pasalnya, ketika daerah kita sudah berada di zona merah dan terpapar konfirmasi positif terus bertambah, dari sebelumnya 8 positif, seketika melonjak tajam menjadi 18. Hanya selang beberapa hari saja, bertambah lagi, sehingga jumlah sudah mencapai 20 orang terkonfirmasi positif. Selanjutnya menjadi 22, naik ke 28, terus naik lagi ke 30. Sekarang sudah mencapai 33 orang terkonfirmasi positif hanya dalam selang beberapa hari saja. Diprediksi angka ini masih terus akan bertambah," tuturnya.
Dalam kondisi demikian, tuturnya, bila tidak ada langkah - langkah strategis, komprehensif dan konkrit maka diprediksi jumlah yang terinfeksi akan terus bertambah.
"Nah, ini jangan sempat terjadi," harap Firdaus Sitepu.
Untuk itu, sambungnya, bahwa penanganan itu tidak hanya fokus pada Dinas Kesehatan. Akan tetapi, pencegahan di hilirnya tidak diperhatikan. Tentunya untuk memutus 'mata rantai' penyebaran virus corona juga sulit direalisasikan, yang harusnya penanganan komprehensif.
Artinya, papar Wakil Ketua Komisi C ini, peningkatan jumlah yang terpapar semakin meresahkan.
"Itu memberi pesan kepada kita semua, bahwa ini semakin berbahaya. Namun anehnya, banyak pihak - pihak justru mulai mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. Ini harus disikapi dengan serius dan kerja keras oleh Pemkab Karo maupun Tim Gugus Tugas," tegas Firman Firdaus Sitepu.
Politisi dari Partai Golkar ini juga menyebutkan, pada rapat gabungan Komisi DPRD Kabupaten Karo kemarin sempat meminta perencanaan penanganan Covid-19 di Kabupaten Karo yang mengingat dinyatakan positif di isolasi semakin meningkat tajam.
"Ini program yang luar biasa, paling tidak perencanannya harus matang. Sehingga penanganannya bisa dilakukan secara efektif dan efisien," sebut Firman Firdaus Sitepu.
"Kita sedang berlomba dengan waktu, pergunakan anggaran refocusing dengan tepat sasaran, efesien dan akuntabel. Karena saat ini kita sedang fokus penanganan Covid-19. Dengan harapan, tren perkembangan kasus Covid-19 bisa turun, termasuk pentingnya tindakan terhadap masyarakat yang tidak memperhatikan protokol kesehatan harus semakin jelas dan tegas. Tanpa ada sanksi hukum, masyarakat terkesan tidak akan mematuhi protokol Covid-19. Soalnya ini menyangkut keselamatan rakyat,” ujar Firman Firdaus Sitepu.
Ia menjelaskan, ketika tidak memiliki perencanaan yang jelas dan sekenario yang jelas, dan terukur tentunya akan berdampak kepada biaya.
"Sementara dana Covid-19 ini kita nyisir, termasuk anggaran yang ada di DPRD juga turut di sisir untuk Covid. Kalau sampai tahap kedua dana ini habis, kemudian kasus Covid-19 ini tidak usai, mau cari dana dari mana. Apa mau dibiarkan begitu saja persoalan ini. Sebaliknya bila wabah ini cepat berakhir, ekonomi juga bisa cepat pulih,” ucap Firman Firdaus Sitepu.
Ia kembali menerangkan, bahwa perencanaannya matang skedulnya jelas, tentu persiapan anggaran akan mengikuti.
"Itu yang kami minta kepada Pemda,"
Oleh sebab itu, Firman kembali menilai sangat diperlukan transparansi aliran dana penanganan Covid-19.
"DPRD yang merupakan institusi resmi negara dan dilindungi Undang-undang bisa memahami secara detail persoalan yang ada," paparnya.
“Ini penting agar rakyat tahu, anggaran itu kemana, untuk apa dan sudah tepat sasaran kah anggaran yang dikeluarkan. Itulah pentingnya pengawasan,” tandas Firman Firdaus Sitepu. (KS).